Rainy days part 2
Author : Beeprincess
Cast : Jino, Mirae
Genre : Romantic
Jino pov :
Aku berjalan keluar dari gerbang
sekolah, ah sudah jam 3 sore aku harus cepat pulang. Rasanya aku sangat
merindukan gitarku.aku terus berjalan menyusuri troroar ditepi jalan menuju
hate bus.tapi langit berubah menjadi gelap, apa hari ini akan hujan tanyaku ?
ah sudahlah. Tapi tiba-tiba saja hujan benar-benar turun. Aishhh gurutuku “damn
it” aku berlari agar lebih cepat samapai halte jika aku tidak mau basah karena
hujan. Benar saja samapai dihalte rambut dan seragam sekolahku basah karena
hujan ah sial kenapa jadi basah gini. Aduh haus sekali padahal aku hanya berlari sekitar 15 menit kenapa haus
begini. Aku memperhatikan sekelilingku dan ya disana ada gadis dengan wajah
yang terus memandang langit, apa dia tidak sadar kalau sekarang hujan atau mungkin
dia sedang menikmati air hujan yang turun tanyaku dalam hati. Maaf apa kau ada
iar mineral tanyaku. Dia agak sedikit terkejut dan tidak menjawab pertanyaanku.
Aq bertanya kembali kepadanya apakah dia ada air mineral atau tidak. Lagi-lagi
dia tidak menjawab pertanyaanku, yang dia lakukan adalah mengambil sesuatu
didalam tasnya apakah dia akan mengambil botol tanyaku dalam hati dan benar
saja dia memberikan ku botol yang berisi air mineral. Dia hanya tersenyum dan
kembali memandang langit. Setelah aku meneguk air yang dia berikan aq mulai
menatapnya, gadis yang imut pikirku tingginya sekitar 165cm, kulitnya putih
tidak terlalu gemuk tapi juga tidak terlalu kurus mungkin berat badannya
sekitar 50kg. Rambatnya dia ikat kuda dubelakuang agak tinggi. Ada poni yang
sedikit menutupi matanya, pipinya terlihat cubby. Aku tetap memperhatikan dia,
ku lihat dia mulai mengulurkan tangannya untuk menyentuh air hujan, ya benar
dia sedang menikmati hujan yang turun apa dia begitu menyukai hujan pikirku.
Aku lihat dia tersenyum. Kenapa senyumnya manis sekali. Tanpa sadar aku juga
ikut tersenyum memperhatikannya. Tiba-tiba dia berlari ”kenapa dia berlari” ah
ya bus itu sedah datang sial mengganggu ketenangan saja. Tapi tunggu bukannya
aku juga harus pelang kerumah akhirnya aku mengikuti dia dari belakang untuk
masuk kedalam bus. Dia menoleh kebelakang heran melihatku mengikutinya dari
belakang tapi aku tidak peduli toh aku juga memang naik bus ini untuk pulang
kerumah. Setelah ku liat dia duduk dikursi paling belakang dekat jendela aku
menghampirinya dan mengembalikan botol minumannya aku ucapkan terima kasih dan
tersenyum. Dia hanya membalas senyumku sekilas dan mengambil botol itu
”apa-apaan ini kenapa dari tadi dia hanya tersenyum saja tanpa suara” apa aku
begitu mengganggunya pikirku yasudahlah. Akhirnya aku memilih kursi yang tak
jauh darinya untuk duduk. Ku lihat dia mengeluarkan ipodnya dari dalam tas, apa
yang didengarkannya hingga terlihat bahagia seperti itu.
Jino end pov.
Mirae poc :
Ah aku telah lagi gerutuku. Hari ini adalah hari pertamaku masuk dikelas
12. ya kelas baru seasana baru dan tentunya teman baru pula. Aku berada dikelas
12a ya karena memang peringkatku ada di nomor
1 pararel sekolah. Lorong sekolah ini sudah sepi terang saja karena aku
memang terlambat 10 menit untuk masuk sekolah untung saja penjaga sekolah sudah
mengenalku sehingga memberikanku ijin untuk masuk. Ku buka pintu denagn amat sangat pelan. Permisi apa
aku boleh masuk tanyaku pada guru yang sedang mengajar. Guru itu hanya diam dan
memandangiku dengan intens setelah menunggu 1 menir lamanya khirnya guru itu
mempersilahkanku masuk dan mencari tempat untuk duduk. Aku perhatikan isi dalam
kelas ini untuk mencari tempat duduk yang kosong, ah sial kenapa hanay tinggal
1 dan itu berada dipojok belakang akhirnya dengan malas kulangkahkan kakiku
untuk menuju bangku kosong itu. Permisi apa aku boleh duduk disini tanyaku. Aku
liat pria itu hanya mengangguk dan memandangku dengan heran, kenapa dia
memandangku dengan tatapan seperti itu apakah aku ini hantu pekikku dakam hati.
Mirae jangan terlambat lagi jika kau ingin aq tidak mengurangi nilaimu 50% dari
jumlah totoal poinmu dalam mata pelajaranku kata guru daniel memecah keheningan
dalam kelas. Jelas saja itu membuat seisi kelas memperhatikanku. Sial pekikku.
Mirae end pov.
Jino pov:
Aku memasuki kelas dengan malas hari ini walaupun ini adalah tahun ketiga
sma ku. Tapi kenapa aku jadi malas begini aku memasuki kelas dengan malas
sekali. Aku memilih untuk duduk dipojok paling belakang paling tidak jika aku
mengantuk aku bisa tidur tanpa ketahuan. Pelajaran baru mulai 10 menit tiba-tiba ada suara yang menghentikan
aktivitas dikelas ini. Gadis itu pikirku dalam hati. Permisi apa aku boleh
masuk tanyanya, guru daniel cukup lama untuk menjawab pertanyaan dan
mempersilahkan dia untuk duduk. Tapi tunggu bukankah dalam kelas ini hanya ada
bangku sebelahku yang kosong berarti dia akan duduk disini aish kenapa aku
harus duduk dengan seorang gadis sich. Permisi apa aku boleh duduk disini
tanyanya aku hanya mengangguk dan terus menatapnya. Mirae jangan terlambat lagi
jika kau ingin aq tidak mengurangi nilaimu 50% dari jumlah totoal poinmu dalam
mata pelajaranku kata guru daniel memecah keheningan dalam kelas. Jadi namanya
mirae. Tunggu sepertinya aku pernah dengar nama itu tapi dimana, aku mencoba
untuk mengingatnya ah iya mirae apakah namanya mirae pradopo bukankah anak itu
yang menempati peringkat 1 dalam pararel sekolah pantas saja guru daniel
berkata seperti itu tadi. Tapi kenapa jantungku berdetak tak karuan begini, aku
terus memandanginya sepertinya detak jantungku bertambah 2 kali lipat lebih
cepat sekarang. Dia tetap tidak sadar jika aku memperhatikannya seperti
seminggu yang lalu saat aku memperhatikannya di halte. Kenapa dengan diriku apa
aku menyukainya tapi apa itu mungkin ini adalah pertemuan keduaku.
Jino end pov
Author :
Sudah sebulan mereka duduk bersebelehan dibangku itu . mirae tetap dengan
sikap acuh dan dinginnya terhadap pria yang ada disebelahnya hanya saja dia
sekarang sudah tahu jika pria itu adalah orang yang sama dengan orang yang
meminta air padanya dihalte waktu itu tapi dia tetap tidak peduli akan hal itu.
Mereka hanya sebatas teman yang saling membutuhkan satu sama lain yang jika
membutuhkan bantuan dan kesulitan dalam pelajaran yang mereka sukai maupun
tidak disukai. Tapi berbeda dengan jino entah sejak kapan jantung jino berdetak
lebih cepat jika berhadapan dengan mirae ataupun berbicara mirae. Saat mirae
mengerjakan soal didepan ataupun saat mirae mengungkapkan argumennya tentang sesuatu
didepan kelas maka jino akan menatapnya tanpa henti. Peraan itu tidak bisa jino hentikan, semakin hari
perasaan jino semakin besar. Tiba pada suatu hari jino harus merasakan kecewa
karena mirae memutuskan untuk duduk didepan bersama dengan sahabatnya nana. Ya
memang selama sebulan ini mirae terus saja merayu dan membujuk mario yang duduk
disebelah nana untuk bertukar tempat duduk. Tapi tidak disangka ternyata
akhirnya mario menerimanya. Yang jino tahu memang 3 orang itu mendapat julukan
3 serangkai sejak kelas 10. nana sang primadona sekolah dengan otaknya yang
encer. Mario si kutu buku dengan berbagai perhargaan karya ilmiah juga
olimpiadenya, sedangkan mirae si gadis dingin dan cuek dengan predikat juara
olimpiade matematika tahun lalu sebelum dipecahkan oleh mario tahun ini. Mereka bertiga adalah teman namun juga
bersaing untuk menjadi yang terbaik. Tapi seluruh sekolah juga tahu bahwa
meraka tidak terlihat seperti musuh karena ketiganya saling membantu satu sama
lain.
Jino bukankah hari sabtu nanti tim kamu akan bertanding dengan sma A untuk
memperubutkan tropi gubernur tahun ini tanya mario disela-sela
pelajaran.(mereka sudah duduk bersebelahan dan menjadi teman yang akrab sejak 3
minggu yang lalu). Ya jika jadwab itu tidak berubah jawab jino asal. Bukankah
kau kaptep basket tim sekolah kita tanya mario lagi. Memang kenapa jawab jino.
Apakah kamu tidaj ingin seseorang yang spesial dihatimu untuk datang dan
memberikan semangat padamu. Sontak pertanyaan maria menghentikan aktivitas
mencatan mata pelajaran yang diberikan guru lina. Jino menatap tajam ke arah
mario. Apa yang kau katakan tanya jino. Mario hanya tersenyum mendengar
pertanyaan jino. Kau pikir aku tidak tahu kalau kau selama ini hanya
memperhatikan mirae sigadis dingin bagai balok es itu tanya jino dengan wajah
inonncencenya. Hah apa yang kau katakan aku tidak mengerti tanya jino lagi
(jantung jino mulai berdetak kencang lagi setelah mendengar pertanyaan dari
mario dan tubuhnya terasa sangat dingin). Ayolaj kawan kau tidak perlu
berbohong padaku, kau pikir aku tidak memperhatikan kalian. Apa kau pikir aku
hanyalah seorang kutu bukuk yang tidak memperhatikan temannya sendiri goda
mario dengan tersenyum. Ah terserah apa yang kau katakan aku tidak peduli
sanggah jino. Mario hanya tersenyum melihat tinggah jino yang sedikit salah
tingkah.
Kenapa hujan turun disaat seperti ini guman mirae sampil menatap keluar
jendela kelasnya. Tiba-tiba ada yang menepuk bahu mirae. Ya nana tidak bisakah
kau jangan mengagetkaku teriak mirae namun nana hanya tersenyum. Sapa suruh kau
melamun dan terus memandangi hujan itu apa kau tidak bosan setiap hujan kau
terus saja menatapnya tanya nana. Sampai kapanku aku tidak akan bosan jawab
mirae. Kenapa kau ada disini apa kau tidak ingin melihat latihan tim basket
kita latihan untuk pertandingan akhir minggu ini. Aku malas nana, sungguh untuk
apa juga aku melihatnya jawab mirae cuek. Kenapa kau harus malas apa kau tidak
ingin melihat jino berkeringat dan membawakan handuk untuk mengelapkannya tanya
nana sambil tertawa nyengir. Maksudnya mirae mendelik dengan pertanyaan
temannya. Yahhhhhhh kau bodoh atau apa.. apa selama ini kau tidak sadar kalau
kapten basket kita itu selalu saja memperhatikanmu dimanapun kamu berada
dsanggah nana. Memangnya aku peduli jawan mirae ketus. Yang langsung mendapat
tatapan keheranan dari nana. Apa yang kau katakan, ayolah mirae kita sudah
kelas 12 apa kau tidak mau membuat kenangan manis disekolah dengan seorang pria
yang menyukaimu ataupun kau sukai tanya nana lagi. Bukankah sudah aku bilah aku
tidak memikirkan itu semua, sudahlah jangan ganggu aku kalau kau ingin disini
diamlah tapi kalau kau tidak bisa diam lebih baik kau pergi kata mirae dengan
masih wajahnya menatap air hujan yang jatuh dari langit. Nana hanya bisa
geleng-geleng kepalanya heran melihat teman nya yang 1 ini.
Mirae pov :
Apa yang dikatakan nana tadi, dia bilang selama ini jino memperhatikanku
selama ini dimanapun aku berada. Kenapa dengan hatiku, mengapa perasaan ini
sangat senang setelah mendengar perkataan nana tadi. Memang benar aku terus
merengek-rengek kepada mario untuk bertukar tempat duduk karena aku merasa
tidak nyaman jika harus bersebelahan dengannya. Akumerasa dia terus saja
menatapku, aku rasa itu hanya perasaanku saja tapi mendengar penuturan nana
tadi akuk yakin selama ini akuk tidak salah. Seperti beberapa hari yang lalu,
aku merasa dia memperhatikanku saat mengerjakan soal didepan kelas, aku menoleh
untuk melihatnya dan ya dia langsung memalingkan wajahnya saat melihatku
memandangnya tapi aku tidak peduli mungkin yang dia perhatiakan adalah hasil
kerjaanku dipapan tulis ini. Hujan ini mengingatku akan pertemuan pertamaku
dengannya. Aku lupa dengannya namun ingat dan mengingatkanku akan hal itu
sungguh pria yang menarik pikirku. Apa aku juga mulai menyukainya batinku.
Mirae end pov.
Author :
Bel berbunyi manandakan bahwa pelajaran telah berakhir dan menginjinkan
murid sekolah itu untuk pulang. Namun ada yang berbeda hari ini. Lagi-lagi hari
ini mendung dan saat semua murid keluar dari sekolah airpun jatuh dari langit.
Mirae mentap takjub pemandangan yang ada dihadapannya. Dia masih saja terdiam
tidak melangkah sedikitpun dari teras gedung sekolah itu. Jino menghampirinya,
apa kau tidak mau pulang tanyanya. Mirae menoleh dan menjawab aku akan pulang
setelah hujan reda, aku tidak bisa terkena air hujan. Ohhh..kalau begitu aku
akan menemanimu disini. Mirae langsung menatap jino dengan wajah heran. Apa kau
keberatan tanya jino antusias.mirae hanya menggeleng.sudah 1 jam mereka berada
diteras gedung sekolah itu menunggu hujan reda. Dudah tidak terlihat lagi
siswa-siswa karena memang mereka sudah pulang dengan payung masing-masing hanya
sedikit siswa yang masih bertahan menunggu hujan reda. Selama 1 jam itupun
mereka berdua hanya diam dan sibuk dengan perasaan masing-masing. Mirae sedari
tadi hanya menutup matanya dengan tersenyum merasakan setiap hembusan angin dan
menikmati aroma hujan dengan tangan ia ulurkan untuk menyentuh air hujan dan
jino hanya menikmati pemandangan didepannya dengan terus menatap mirae,
sesekali ia mengambil hanponenya untuk mengabadikannya tentu saja tanpa
sepengetahuan mirae. Jino menatap layar hapenya dengan tersenyum dan menjadikan
poto mirai sebgai walpapernya. Mirae panggil jino. Langsung saja mirae menoleh
menatap jino. Hujan sugah rena ayo pulang, kau tidak bawa payungkan ini aku ada
kau pakai saja. Trima kasih jawab mirae sambil tersenyum manis.
Mereka berdua berjalan beriringan menuju halte bus. Ah itu busnya ayo cepat
nanti kita ketinggalan suara jino memecah keheningan diantara mereka. Setelah
naik ke bus seperti biasa mirae memilih untuk duduk di kursi paling belakang,
mereka duduk bersebelahan dengan mirae duduk didekat jendela. Maaf jino aku
lelah dan ingin tidur sebentar jika nanti sudah sampai jln. X tolong bangunkan
aku. Dan langsung mendapat anggukan kecil dari jino dengan senyum khasnya.
Mirae pov :
Aku tidak tahu kanapa aku merasa sangat lelah aku mencoba untuk menutup
mata siapa yahu saja dengan begitu akan mengurangi kelelahanku. Perjalan menuju
rumahku masih 30 menit lagi. Aku terlelap tapi kenapa aku merasa seperti masuk
kedalam mimpi yang sangat indah, aku merasa seorang pria membelai wajahku
dengan lembut dan halus memegang tanganku dengan tersenyum yang membuatku
membisu menatapnya. Perlahan dia memperpendek jarak diantara kami akau
merasakan setiap hembusan napasnya. Kenapa jantungku berdetak dengan cepat.
Kini wajahnya tepat berada didepan mataku. Dan tanpa kusadari bibirnya
menyentuh bibirku lembuh cukup singkat tapi bisa membuat jantungku berhenti
berdetak, oh tuhan kenapa kau berikan mimpi seindah ini untukku. Ingin rasanya
aku terus berada dimimpi ini aku tidak ingin bangun lagi tuhan.
Mirae end pov.
Jino pov :
Aku melihatnya mulai menutup mata. Aku terus menatapnya alisnya, matanya,
hidungnya, pipinya yang cubby, bibirnya begitu seksi. Kenapa denganku sadarlah
jino. Ya tak aku pungkiri selama ini aku mulai mengaguminya dan menyukainya,
tapi ini terlalu cepat jika dikatakan cinta. Aku menatapnya lagi, kuberanikan
diri untuk membelai pipinya dan terus menatapnya, tangannya mula aku genggam
dan menyentuhnya lembut. Perlahat kudekatkan wajahku dan mulai memangkas jarak
antara wajahku dan wajahnya. Semakin dekat dan kini bibirku dan bibirnya
bertemu cukup singkat namun membuatku membeku dan berhenti berpikir. Cukup lama
aku terdiam sampai aku di kagetkan dengan suara sopir yang mengatakan sudah
sampai dijan X aku membangunkan mirae karena dia sudah sampai. Dia cukup
terkejut karena jarak kami yang lumayan dekat namun aku segera berkata jika bus
sudah berhenti wantunya untuk turun dia mengangguk dan mengucapkan terima kasih
padaku aku hanya membalasnya dengan senyumanku.ini adalah ciuman pertamaku
kataku dalam hati.
Jino end pov:
Author :
Dikantin mirae terlihat melamun.nana dan mario menghampiri sahabatnya yang
terlihat tidak bersemangat itu. Kau kenapa tannya mario. Tidak aku baik-baik
saja jawab mirae ketus. Ayolah seminggu lagi kita sedah uts apa kau ingin aku
merebut posisimu jawab mario tak kalah ketus. Nana hanya tertawa geli melihat
kedua sahabatnya itu, tak akan pernah bisa jawab mirae sambil menyeruput jus
jeruk yang ada dihadapannya. Ohya mirae nanti malan kita jadi kan melihat
pertandingan jino dkk tanya nana antusia. Mirae menoleh sekilah ”memangnya aku
pernah bilang padamu kalau aku akan melihatnya” jawab mirae. Memangnya kau mau
ngapain malam minggu jangan bilang kau akan belajar tanya mario. Memang penting
ya mirae mulai emosi. Memang tidak penting tapikan bisa membuat kita sedikit
lebih fress jawab nana. Baiklah jawab mirae kemudian dan mendapat anggukan
senang dari kedua sahabatnya. Tanpa di sadari nana dan mirae mario mengetik
sebuah sms.
To : jino friend
”yah jino kau harus lebih semangat malam ini, aku dan nana berhasil
membujuk mirae untuk datang melihat pertandinganmu. Kau harus menang.
@fighting....
Send..................mario tersenyum penuh kemenangan..
Jino sedang rapat dengan anggita timnya untuk strategi pertandingan yang
diberikan oleh pelatihnya yang tak lain adalah guru denny. Tiba-tiba saja
hapenya bergetar. Jino mengambilnya dan terlihatlah walpaper mirae dengan
dibawahnya bertuliskan 1 message. Jino tersenyum dan membuka pesan singkat itu.
From : kutubuku_mario
”yah jino kau harus lebih semangat malam ini, aku dan nana berhasil
membujuk mirae untuk datang melihat pertandinganmu. Kau harus menang.
@fighting....
Jino tersenyum membaca pesan yang ada dihapenya. Dia terlalu senang sehingga dia hanya tersenyum
sendiri dari tadi. Hingga teman yang ada disebelahnya menyenggol lengan jino
dan bertanya kenapa kau tersenyum sendiri lihat guru denny sedang
memperhatikannya. Oh tidak apa-apa jawab jino singkat dan kembali mendengarkan
penjelasan dari pelatihnya.
Jino pov :
kenapa aku tegang begini, tidak biasanya ku seperti ini apa karena mirae
datang. Ah mana mungkin karena itu. Yah jino kenapa wajahmu jadi pucat tanya
agus khawatir. Aku tidak apa-apa mungkin karena gugup.
Kami keluar fari ruang ganti untuk menuju lapangan . kami semua tersenyum
aku mengedarkan pandanganku kesegala arah untuk mencari dimana mirae berada. Ah
itu mario sedang melambaikan tangannya padaku didampingnya berdiri nana dan ya
itu mirae benar mirae datang di sini. Aku tersenyum.
Jino end pov .
Mirae pov :
aku memasuki gedung olahraga ini untuk pertandingan tim basket sekolah
kami, aku masih mencari-cari sosok nana dan mario tapi aku belum menemukannya.
Ya mirae suara nana mengejutkanku. Ternyata kau datang juga aku pikir tidak
jadi datang hehehehehehe. Ucap nana dengan senyum khasnya. Ayo masuk sebentar
lagi mulai ajak mario..kenapa tempat ini ramai sekali. Ah itu jino dkk kata
mario aku mengikuti arah pandangan mario. Tanpa kusadari aku tersenyum
melihatnya. Berjuanglah jino ucapku dalam hati. Arah pandangan jino kini ke
arah kami jela saja karena sedari tadi mario melambaikan tangannya terus. Oh no
dia tesenyum, apakah dia tersenyum padaku. Aku membalas senyumannya entah dia
melihat atau tidak yang jelas aku ingin dia melihatku tersenyum untuknya.
Mirae end pov.
Author.:
lima menit lagi pertandingan akan berakhir dengan poin yang cukup jauh
yaitu 78 berbanding 99. walaupun begitu jino tidak mau menyerah untuk
mengumpulkan poin lagi walau sudah bisa dipastikan bahwa tim jinolah yang akan
menang. 1 menit lagi peluit akan berbunyi tanda untuk permainan selesai dari
jarak yang sukup jauh jino berusaha untuk melemparkan bolanya ke ring 3 2 1 dan
bola itu berhasil mulus masuk kedalam ring. Dan peluit itupun akhirnya
berbunyi. Yah semua orang berteriak senang akan kemenangan mereka. Semua
menyanyikan yelyel khas sekolah mereka semua pemain berjabat tangan dan saling
mengucapkan selamat. Tiba saat pidato jino sang kapten untuk semua orang yang
menonton pertandingan itu.
“trima kasih kepada pelatih, sekolah, dan juga teman-teman semua yang telah
mendukung kami sehingga kami dapat memenangkan pertandingan malam ini. Dan
untuk seseorang trima kasih untuk kedatangannya dan dukungan yang telah kau
berikan khusus kepadaku. Jino tersenyum dan meninggalkan podium. Semua orang
berteriak histeris dan menduga-duga siapa orang yang dimaksud oleh jino itu.”
Mirae pov :
deg “ada apa denganku” dan apa yang baru saja jino katakan dalam pidatonya
apa mungkin yang dia maksud adalah aku. Tapi apakah itu mungkin. Kenapa
jantungku berdetak lebih cepat sekarang. Ayolah mirae kuasii dirimu jangan
terlena dengan sesuatu yang tidak pasti ini kata mirae dalam hati.
Mirae end pov.
Author :
tanpa mirae sadari dari tadi nana dan mario memperhatikan mirae. Mario
tersenyum penuh arti melihat tingkah mirae. Nana menarik tangan mirae dan mario
untuk menuju pinggir lapangan tempat jino dkk istirahat. Kita mau kemana tanya mirae namun tidak di
indahkan oleh nana. Setibanya di tempat jino mirae kaget namun tetap bersikap
cuek terhadap teman2nya itu, oh ternyata 3 serangkai juga ada disini aku pikir
dimalam minggu kalian juga akan belajar
ledek kevin setelah melihat kedatangan mario,nana, dan mirae.
Eh........memangnya kita tidak boleh melihat tim sekolah kita bertanding.tanya
mario. Langsung saja mendapat tawa dari seluruh tim baket tak terkecuali jino.
Ohya jino memangnya seseorang yang kamu maksud tadi siapa kok kita tidak tahu
yah tanya doni penuh selidik dan seluruh temannya menggangguk menunggu jawaban
jino. Sedangkan yang ditanya mulai salah tinggah, begitupun mira wajahnya mulai
memerah. Nana memperhatikan tingkah kedua orang itu dan tersenyum. Kalian tidak
perlu tahu jawab jino cuek menyembunyikan kegugupannya.
Jino ayo kita poto bersama kata mario memecah kecanggungan diantara mereka.
Ide bagus jawab nana. Baiklah dimana kita poto tanya doni. Cieh sapa juga yang
ngakaj kamu akukan hanya ngajak jino saja dan juga piala itu jawab mario asal.
Dan semua langsung tertawa. Baiklah dimana jawab jino. Bagaimana kalau disitu
ukankah tidak ada terlalu banyak orang.mereka berempat mulai mengatur posisi.
Tunggu dulu mario memberi aba-aba sebelum mereka mulai berpoto. Doni tolong kau
potokan kami. Apa kenapa harus aku. Oh ayolah doni, baiklah jawab doni kesal
kepada mario. Baiklah kita atur posisi sekarang jino ditengah dengan pialanya
aku berada disebelah kanan jino dan sebelah kiri jino eemmmmmmm mirae kau yang
disebelah kiri jino dan nana disebelahmu kata mario. Kenapa begitu jawab mirae.
Sudahlah ayo jawab nana. Terpaksa mirae menuruti permintaan temannya itu. Ohya
mana hape kalian semua biar nanti doni juga mengambil gambar untuk masing2
hape. Mereka semua menyerahkan semua hape kepada doni sedang doni dari tadi
hanya cemberut saja. Baiklah ayo mulai aba doni. Dan saai itu juga tangan kiri
jino merangkul punggung mirae sontak mirae langsung menatap jino dan jepret
poto prtama mirae menatar jino yang tersenyum. Namun mirae kembali menatap
kedepan dan tersemnyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Selamat datang Di Blog Bigbang jangan lupa tinggalkan Jejak ^^. Post Youre Coment