Until Whenever BIGBANG,
The Leader is G-Dragon,
The Kharismatic Rapper T.O.P,
The Lead Dance and Vocal Taeyang
The Rock Vocal Daesung
The Cute Maknae Seungri
BigBang Song
Lalala, My girl, BigBang is Vip, This Love (Gdragon), Last farawel, Lies, Haru Haru, My Heaven, With you, Gara gara Go, Beautivul Hangover, Lets me hear your Voice, Make love, Lollipop ft 2Ne1, Lollipop 2, Sunset glows, Hot Issue, Ora Yeah, Stay, Good Person, Tell me goog Bye, Hands Up, Always, Bringing youre love, Forever with you GDTOP ft BOM, Number 1, stylist, We Belong together, Dirty Clas, Tonight, Somebody To love, What is Right, Stupit Liar, Love song, Blue, Bad Boy, Love Dust, Ain't No Fun, Fantastic Baby, Wink's (Daesung), Ego, Feeling. "Taeyang" wedding Dress, Look Only At Me, I Need A Girl, Move ft Teddy, Prayer ft Teddy, Friend ft TOP, Where U at. "Gdragon" HeartBreker, Korean dreams, Shine a Light, She is Gone. "Seungri" What can i do, Strong Baby, VViP. "Daesung " Baby dont Cry, Try To lough. "GDTOP" High High, Oh Yeah, Baby Good Nigh, Jibe Gajima, Dancing on My Own ft Pixie Lott. Monster, Bingle Bingle, Still Alive
Nah ini aku buat special untuk menyambut birthday hyunseung 3 september nanti ^0^
Hyun seung POV :
Lelah itulah yang aku rasakan. Kenapa semuanya berputar-putar ulang di kepalaku. Aku cukup mengerti dengan semua ini. Tapi yang aku rasakan adalah hampa.
Masih teringat jelas dalam otakku saat pertama kali aku bertemu dengannya. "Han Mika". Aku menghembuskan nafas beratku sejenak mencoba mengingat semuanya. Lagi aku menggelengkan kepala. Semua ini tidak boleh terjadi. Aku harus membuang jauh-jauh perasaan ini.
Yah memang benar. Sejak mengenal gadis itu banyak perubahan yang terjadi dalam hidup juga pada diriku. Dia adalah wanita yang mampu mengalihkan semua hidupku. Sejak Tahun pertama sekolah aku mengenalnya. Dia gadis yang begitu manis. Tidak banyak bicara, namun sekali dia bicara maka semua orang akan terpesona dengnannya. Tak terkecuali aku.
Lalu Tepat sebelum kenaikan Tingkat kedua sekolah menengah aku mengungkapkan semua perasaanku padanya. Dan saat itu aku begitu seneng dengan jawaban yang diberikannya. Yah dia menerima pernyataan cintaku.
1 Tahun hubungan kami berjalan, tidak begitu banyak masalah yang muncul meskipun sering kali kami bertengkar karena masalah sepele namun semua pasti akan membaik. Jika bukan aku yang tak tahan berlama-lama bertengkar dengannya, maka dialah yang tak bisa berlama-lama juga. Kami saling berbagi semua bersama. Tak ada hari dan tempat yang terlewatkan dengan semua kenangan yang telah kami ciptakan.
Namun setengah tahun terakhir ini, Hubunganku dengannya sedikit merenggang. Memang masih dalam taraf baik-baik saja. Namun aku terkadang merasa bosan. Sering aku mengabaikannya. Dan jika aku sudah mengabaikannya maka dia juga akan mengabaikanku. mungkin itulah yang membuatku semakin merasa bosan dalam hubungan ini.
Sebentar lagi liburan sekolah akan usai. Bahkan diliburan kali ini aku hanya 1 kali bertemu denngannya sebelum dia berlibur di jepang bersama dengan keluarganya. Itu semakin membuat hatiku penat dan hampa. Di saat aku merasa bosan sebenarnya aku ingin dia berada di sisiku namun sepertinya semua itu takkan pernah terjadi.
Aku menghembuskan nafas beratku sekali lagi. kulangkahkan kakiku meninggalkan bangku taman ini. Yah di sinilah dulu aku menyatakan perasaanku pada Mika. Dengan langkah gontai aku terus melangkahkan kakiku. Sesekali aku menendang kerikil yang ada di jalanan. Aku merasakan saku ku bergetar. Ku rogoh dan mengambil sebuah barang di dalamnya.
Dengan malas aku menekan tanda On untuk melihat siapa yang telah mengirimkan sms. Sejenak aku tertegun membaca tulisan yang tertulis dalam layar tersebut. Dan tanpa terasa Seutas senyuman Terlukis di bibirku.
From : My Princess
Oppa, Dimana? Kanapa tidak dirumah. Bibi bilang kau keluar. Dimana sekarang !!! Aku menekan tombol reply pada layar itu. dan menuliskan beberapa kata, mungkin juga bisa di sebut kalimat.
To : My princess
Di taman. Kenapa? apa kau baru merindukanku sehingga baru megirimiku pesan???
Tak ada waktu 2 menit Hp Ku kembali bergetar.
From : My Princess
Yaaaaaaaaaa........... Aku sama sekali tak merindukanmu. kau saja begitu susah untuk dihubungi. Kenapa menyalahkanku. Aku dirumahmu sekarang, cepat kembali. Aku sudah lelah menunggumu. Jika tidak maka aku akan pulang saja !!!!!
Aku begitu terkejut membaca pesannya yang terakhir. Bagaimana mungkin dia sudah di rumahku. Bukankah dia bilang baru akan kembali kekorea lusa. Aku terus tersenyum dan membalas pesannya.
To : Tunggulah sebentar aku akan segera kembali. Kau berhutang pertanyaan padaku. Awas saja jika aku dirumah kau tidak ada maka akan kupastikan kau tidak akan melihatku selama seminggu.!!!!!! Aku terus tersenyum saat menulis pesan tersebut setelah aku menekan tombol sent secepat kilat aku berlari agar sesegera mungkin tiba di rumahku.
Kanapa dia lama sekali. Apa dia tak tahu sampai rumah aku langsung menuju kesini. Bahkan aku belum sempat istirahat, "Awas kau Jang hyun Seung, akan ku cincang sampai sini" Aku mengucapkan kata itu pelan. Aku sungguh lelah ditambah lagi harus menunggu Pria aneh itu. Huffft. Aku ambil gelas yang ada di meja kecil di hadapanku. kuteguk minuman itu hingga Habis tak tersisa.
"Aku pulang" Terdengar suara seorang lelaki dari luar ruangan itu. Perlahan Pintu itu terbuka dan muncullah sesosok pria yang berjalan mendekat ke arah mika dengan senyum yang terus menghiasi wajahnya. Nampak nafasnya sangat tidak teratur dan keringat mengucur di wajahnya.
"Yaaaaa... Berhenti disitu" Teriak mika. Dia nampak sekali menahan amarah yang sedari tadi dipendamnya.
"Ada apa?". Seketika senyum di wajah Hyunseung menghilang karena teriakan mika. Dia tidak habis pikir bagimana bisa seorang gadis bisa berteriak sekencang itu.
"Yah tuan Jang, kau tahu berapa lama aku menunggumu disini. Hampir satu jam. Apa kau tahu setibanya di rumah aku langsung menuju rumahmu. Lalu apa yang kau lakukan. Setelah membuatku menunggu kau datang dengan senyum aneh mu itu. Ciehhh?" Mika mengeluarkan semua kata yang ada di benaknya.
"Oh... Ayolah Nona Han, apa kau memberi tahuku jika kau pulang hari ini. Jika kau mengatakannya mungkin aku bisa menjemputmu. Dan juga apa kau mengatakan jika akan datang kerumah, jika saja kau mengatakannya maka aku tak perlu untuk keluar rumah untuk menghirup udara segar." Hyun seung menjawab pertanyaan mika dengan berkacak pinggang.
Cukup lama Kedua orang tiu terdiam saling pandang dalam jarak tidak ada 5 meter mereka masih bertahan untuk saling tatap yang sulit untuk di artikan. "Yew, Mungkin ini memang salahku karena tak memberitahukanmu sebelumnya. Tapi tidak seharusnya pula kau membuatku menunggu lama, Tuan Jang". Mika menyangkal lagi perkataan hyun seung.
"Jadi kau masih berfikir jika semua ini salahku". laki-laki itu kembali bersuara dan melipat kedua tangannya di depan dada. "Oke jika begitu, kau bisa pulang sekarang dan istirahat. Tuan Putri Mika.". Setelah mengucapkan itu hyunseung pergi meninggalkan ruang tamu dan berjalan ke arah kamarnya.
"yah berhenti". Mika kembali berteriak setelah sekian lama terdian mendengar kata-kat yang keluar dari mulut lelaki itu.
"Ada apa lagi, Aku capek berlari dari taman hingga rumah. Tapi kau malah berbicara tak jelas. Aku mau tidur". Jelas hyun seung. setelah membalikkan badannya menghadap Mika lagi.
"Aku bilang berhenti disitu". Terang mika.
Hyunseung masih bingung dengan perilaku mika. dia merasa aneh setelah menyuruhnya berhenti, mika hanya diam di tempat dan terus saja menatapnya. Hyun seung kehabisan kesabaran dan ketika dia hendak berbalik. Tiba-tiba saja dia melihat Mika berlari kearahnya dan memeluknya erat. Hyunseung nampak kaget dengan apa yang di lakukan oleh Mika. Tapi kemudian dia tersenyum dan membalas pelukan mika.
"Aku merindukanmu bodoh, apa kau tidak tahu jika aku sangat merindukanmu. Itulah kenapa sekarang aku berada disini. Aku meminta kepada ayah untuk pulang lebih cepat karena aku merindukanmu Tuan Jung, kenapa kau tidak mengerti juga". Mika mengucapkan semua kalimat itu dengan wajah yang sedikit di tekuk dan memeluk Hyunseung semakin erat.
Hyunseung hanya bisa tersenyum mendengar pengakuan jujur mika. Lelaki itu semakin mengeratkan pelukannya tanpa menjawat perkataan mika. "Aku juga merindukanmu walaupun dalam hatiku merasa kosong, tapi hanya kau wanita yang aku pikirkan". Ucapnya dalam hati.
"Apa kau tak merindukanku Tuan Jang". Mika melepaskan pelukannya dan menatap kearah hyunseung.
"Apa kau ingin tahu". jawab Hyunseung
"Tentu saja, untuk apa aku berbicara panjang lebar, jika kau hanya diam seribu bahasa". Tegas Mika
"Baiklah". Laki-laki itu menjawab pertanyaan mika dan sedetik kemudian "Chuuuup". Hyunseung Mengecup sekilas bibir Mika dan tersenyum ke arah wanita itu. "Kau sudah puas akan jawabannya, Tuan Putri Han".
Mika hanya tersenyum dengan tindakan dan jawaban dari hyunseung.
"Apa kau kesini hanya dengan tangan kosong". Terang hyunseung kembali.
"Ahhh, Aku lupa". Mika memukul kepalanya sendiri petanda bahwa dia melupakan sesuatu. "Tunggu disini sebentar". Mika berjalan ke arah sofa tempat dia duduk semua dan mengambil sesuatu dari dalam tasnya.
Setelah mengambil barang tersenyum mika kembali berjalan ke arah hyunseung. "Topi dan syal terbaru dan juga limited edition". Mika tersenyum dan menyerahkan barang tersebut pada hyunseung.
"Ne, aku terima hadiah darimu, Ayo masuk aku sangat lelah". Hyunseung menarik mika kedalam kamarnya.
Hyunseung bersandar di tempat tiburnya. Saat ini dia duduk Dibawah tempat tibur. Dia nampak merebahkan kepalanya pada pinggiran tempat tidur tersebut. Sedangkan Mika dia dengan manjanya meletakkan kepala di pangkuan Hyunseung. sesekali dia tersenyum melihat wajah Hyunseung yang nampak lelah dengan mata yang tertutup. Sesekali dia memainkan tangannya yang menggenggam erat tangan hyunseung.
"kenapa sedari tadi kau menatapku". Dengan mata yang masih terpejam hyunseung melontarkan kata-kata itu untuk Mika.
"Kau sangat tampan Oppa". Jawab mika masih dengan senyum yang terlukis di sudut bibirnya.
"Apa kau baru menyadari Tingkat ketampananku sekarang". Hyunseung menjawab perkataan mika dan langsung membuka mata serta mengahadapkan wajahnya tetat di depan wajah mika, walau dia harus menundukkan sebagian tubuh dan kepalanya.
"Kenapa kau narsis sekali". Gerutu Mika dan seketika itu pula ia melepaskan genggamannya dari tangan hyunseung.
"Kenapa bukankah memang itu kenyataannya. dan bukankah karena wajah ini pula yang membuatmu tertarik padaku". Jawab Hyunseung lagi.
Mika langsung menegakkan badannya yang sedari tari rebahan. dia duduk menghadap Byunseung dan terus menatap wajah laki-laki itu. "Perlu kau tahu dan ingat Tuan Jang, Bahwa aku menyukaimu bukan karena wajahmu saja tapi karena kasian. aku tak tahan melihatmu harus mengejarku tersu-terusan". Jawab Mika dengan tawa yang di tahannya.
"Ya..yaaa.yaaaa Apa yang kau katakan". Amuk Hyunseung. "Lalu jika kau memang kasian padaku kenapa masih disini seharusnya kau sedang beristirahat di kamar dan tempat tidurmu yang nyaman itu sekarang". Jawab Hyunseung sakartis.
Mika masih nampak menahan tawa dan sesekali tersenyum ke arah hyunseung "Lihatlah wajahmu itu sangat lucu jika sedang marah dan mengamuk seperti ini".
Hyunseung hanya menatap mika dengan pandangan anehnya. Dia tak sedikitpun mengalihkan pandangannya dari mika. Ada yang aneh dari tatapan lelaki itu. Dan mika merasakan ada yang tak beres dengan Hyunseung. tanpa disadari mika, Hyunseung meraih tengkuk mika dan mengarahkannya ke wajahnya. dengan perlahan namun pasti bibir hyunseung menyentuh lembut bibir mika. Lelaki itu Melumat lembut bibir mika. Mika nampak terkejut dengan tindakan tiba-tiba hyunseung namun detik berikutnya dia memejamkan mata dan membalas kecupan hyunseung. cukup lama aktivitas tersebut mereka lakukan hingga mika merasakan lehernya pegal karena hyunseung terlalu keras menekannya. Mika memaksa melepaskan Ciuman itu. "Cukup Oppa, Leherku sakit". Tolak mika yang menyadari bahwa hyunseung akan melakukannya lagi.
Hyunseung tersenyum kecut mendengar penolakan mika. "Seperti itu yang kau namakan Kasian Tuan putri Han. Aku lihat kau sangat menikmati tindakanku tadi". Cecar Hyunseung.
"Yaaaaaaaaaaaa". Mika berteriak dan memukul pelan dada bidang hyunseung. Mereka tampak saling pandang dan sejurus kemudia mereka saling tersenyum dan tertawa bersama.
"Sini tidurlah lagi, aku tau kau lelah". Hyunseung menarik lengan mika dan menyentuh kepalanya, serta meletakkan kepala itu di pangkuannya kembali.
Mika hanya tersenyum melihat tingkah Hyunseung. "Saranghae". Kata terakhir yang mika Ucapkan sebelum dia memejamkan matanya dan menggenggam erat tangan hyunseung.
"Nado saranghae Tuan Putriku". Jawab hyunseung dan dia juga memejamkan matanya.
Just wild and young I’m just wild and young Do it just for fun (Hello) ladies, my name is me and choice Yes sir, one of a kind nan jaejumanheun gom, (no) gombodan yeou (Hello hello hello) yes sir, one of a kind nan jaesueomneun nom (Wuh) jom bissan mom (get out) Ne hyeong ne nuna (a waegeu raeyo) what’s up Aigo simsimhaguna (yeobose yo) ne hyeong ne nuna (a waegeu raeyo) What’s up a jal nagaseo a joesonghaeyo Jeonhwahantongimyeon dallyeoga 1988-0818 Mannan nuguna allyeobwa nan yeonyega ilgeupsageon nan dareunikka Geuge nani kka mwomanhaetdahamyeon nalli nanikka yuhaengeulmandeunikka Da ba kkunikka geunikka isillyeok i eodigamnikka Get back igeon jangnananya young&rich that’s naran mallya So im fast so what is okay jigeum jangnanhanya? Na jangnananya (Hello) Yes sir, one of a kind nan jaejumanheun gom,(no) gom bodan yeou (Hello hello hello) yes sir, one of a kind nan jaesueomneun nom (Wuh) jom bissan mom(get out) Beolsseo 2jip naneun anteoreo binjip Nae raebeun geunyeol chimsillo deryeoga nuphiji Yeah i’m busy busy? Nae business e meonikkot i piji Naneun swijianha nae noraen geonmureul olliji I love it! Jjokkeumhan nominawa mudae reul hwikhwikjeoeo Mame yeong andeureo nune barphyeo gogael dollyeodo irijeori Ganeun gotgot yae eumak sajineuro dobae dwae michin cheok haedo Eobseoseo motpara na ttaemae mossara (that~ ) Get back igeon jangnananya young&rich;that’s naran mallya So im fast so what is okay nugun jangnanhanya? Na jangnananya Lalala yeppeugejom bwaju seyo yokhaji marajuse yo Lalala gwiyeopge badaju seyo saranghaejuseyo (Hello) Yes sir, one of a kind nan jaejumanheun gom, (no) gombodan yeou (Hello hello hello) yes sir, one of a kind nan jaesueomneun nom (Wuh) jom bissan mom(get out) Ne hyeong ne nuna (a waegeu raeyo) what’s up Aigo simsimhaguna (yeobose yo) ne hyeong ne nuna (a waegeu raeyo) What’s up a jal nagaseo a joesonghaeyo Nalttara haeyo nal ttarahae yo Nal ttarahaeyo nal tta rahaeyo(wuh!) Nal ttarahaeyo nal ttarahae yo Ttara ttarahaeyo ttara ttarahaeyo (ttara ttarahae yo) (Come on) Yes sir, one of a kind nan jaejumanheun gom, (no) gombodan yeou (Hello hello hello) yes sir, one of a kind nan jaesueomneun nom (Wuh) jom bissan mom(get out)
ENGLISH
Just wild and young
I’m just wild and young
Do it just for fun
(Hello) Ladies, me and Choice
Yes sir, I’m one of a kind
I’m a talented bear (no) I’m more of a fox than a bear^
(Hello hello hello)
Yes sir,I’m one of a kind I’m a douche (wuh) I’m an expensive
person (get out)
Yes hyung, yes nuna (ah what’s wrong?)
What’s up? I guess you’re bored
(hello?)
Yes hyung, yes nuna (ah what’s wrong?) What’s up? I’m sorry that I’m such
hot stuff
I’ll run over to you with just one phone call, my number is 1988-0818
Let everyone you meet know, I’m the first class of the celebrity world
Because I’m different, because
that’s just me, because people go crazy over anything I do
Because I create trends, because I change everything – so this skill isn’t going anywhere
Get back, this isn’t a joke – young and rich, that’s just me
So I’m fast, so what? It’s okay – are you joking right now? Cuz I’m not joking
(Hello) Ladies, me and Choice
Yes sir, I’m one of a kind
I’m a talented bear (no) I’m more of a fox than a bear^
(Hello hello hello)
Yes sir,I’m one of a kind I’m a douche (wuh) I’m an expensive
person (get out)
This is already my second album – I don’t steal from empty homes
My rap takes her to the bedroom and lays her down
Yeah I’m busy busy
Money flowers bloom at my business
I don’t rest cuz my songs build buildings
I love it
“This tiny guy tries to come on
stage and stir things up
But I don’t like it – it’s not pleasant to see
I turn my head here and there and wherever I go, it’s his music
His pictures are everywhere – even though he pretends he’s crazy, they can’t sell his stuff because they don’t have it”
You can’t live because of me? (that)
Get back, this isn’t a joke – young and rich, that’s just me
So I’m fast, so what? It’s okay – Do you think I’m joking? Cuz I’m not joking
Lalala please view me in a pretty way – don’t speak about me
Lalala please accept me in a cute way – please love me
(Hello) Ladies, me and Choice
Yes sir, I’m one of a kind
I’m a talented bear (no) I’m more of a fox than a bear
(Hello hello hello)
Yes sir,I’m one of a kind I’m a douche (wuh) I’m an expensive
person (get out)
Yes hyung, yes nuna (ah what’s
wrong?)
What’s up? I guess you’re bored
(hello?)
Yes hyung, yes nuna (ah what’s wrong?) What’s up? I’m sorry that I’m such hot stuff
Follow me, follow me, follow me, follow me (wuh)
Follow me, follow me, follow me, follow me, follow me
(Hello) Ladies, me and Choice
Yes sir, I’m one of a kind
I’m a talented bear (no) I’m more of a fox than a bear
(Hello hello hello)
Yes sir,I’m one of a kind I’m a douche (wuh) I’m an expensive
person (get out)
INDONESIAN
Liar dan muda
Aku hanya liar dan muda
Melakukan hal ini hanya untuk bersenang-senang
(Halo) Gadis, aku dan Choice
Ya Pak, Aku adalah orang yang istimewa
Aku adalah beruang yang berbakat (tidak) aku lebih mirip seekor rubah daripada beruang
(Halo, halo, halo)
Ya Pak, aku adalah orang yang istimewa
Aku orang yang idiot (wuh) Aku orang yang sangat berharga (enyahlah!)
Ya Hyung, Ya Nuna (Ah Apa ada yang salah?)
Ada apa? Menurutku kalian hanya sedang merasa bosan (halo?)
Ya Hyung, Ya Nuna (Ah Apa ada yang salah?)
Ada apa? Maaf jika aku terlalu populer
Aku akan datang padamu hanya dengan satu panggilan, nomorku 1988-0818
Biarkan semua orang tahu, aku adalah seorang selebritis papan atas
Karena aku berbeda, karena begitulah aku, karena apapun yang aku lakukan akan membuat orang tergila-gila
Karena aku menciptakan tren, karena aku mengubah segalanya-sehingga bakatku ini takkan pernah menghilang
Ingatlah, ini bukan lelucon – muda dan kaya, begitulah aku
Jadi aku memang cepat, kenapa? Tak apa – Apa kau bercanda? Karena aku tak sedang bercanda
(Halo) Gadis, aku dan Choice
Ya Pak, Aku adalah orang yang istimewa
Aku adalah beruang yang berbakat (tidak) aku lebih mirip seekor rubah daripada beruang
(Halo, halo, halo)
Ya Pak, aku adalah orang yang istimewa
Aku orang yang idiot (wuh) Aku orang yang sangat berharga (enyahlah!)
Ini adalah album keduaku – Aku tak mencurinya dari rumah kosong
Rapku membuatnya pergi ke kamar dan tertidur
Bunga uang terus mekar dalam bisnisku
Aku tak beristirahat karena laguku semakin berkembang
Aku suka itu!
“Bocah ini mencoba kembali ke panggung dan bangkit
Tapi aku tak menyukainya – karena penampilannya tak enak dilihat
Aku menoleh kesana kemari, kemanapun aku pergi, musiknya selalu terdengar
Gambarnya ada dimana-mana, walaupun dia berpura-pura gila, mereka tak bisa menjual bakatnya, karena mereka tak memilikinya”
Jadi kalian tak bisa hidup tanpa aku? (Begitulah)
Ingatlah, ini bukan lelucon – muda dan kaya, begitulah aku
Jadi aku memang cepat, kenapa? Tak apa – Apa kau kira aku bercanda? Karena aku tak sedang bercanda
Lalala Kumohon pandanglah aku dengan cara yang baik – jangan membicarakan aku
Lalala Kumohon terimalah aku dengan cara yang indah, cintailah aku
(Halo) Gadis, aku dan Choice
Ya Pak, Aku adalah orang yang istimewa
Aku adalah beruang yang berbakat (tidak) aku lebih mirip seekor rubah daripada beruang
(Halo, halo, halo)
Ya Pak, aku adalah orang yang istimewa
Aku orang yang idiot (wuh) Aku orang yang sangat berharga (enyahlah!)
Ya Hyung, Ya Nuna (Ah Apa ada yang salah?)
Ada apa? Menurutku kalian hanya sedang merasa bosan (halo?)
Ya Hyung, Ya Nuna (Ah Apa ada yang salah?)
Ada apa? Maaf jika aku terlalu populer
Ikuti aku, Ikuti aku, Ikuti aku, Ikuti aku, (wuh)
Ikuti aku, Ikuti aku, Ikuti aku, Ikuti aku, Ikuti aku,
(Halo) Gadis, aku dan Choice
Ya Pak, Aku adalah orang yang istimewa
Aku adalah beruang yang berbakat (tidak) aku lebih mirip seekor rubah daripada beruang
(Halo, halo, halo)
Ya Pak, aku adalah orang yang istimewa
Aku orang yang idiot (wuh) Aku orang yang sangat berharga (enyahlah!)
Inspirasi dari lagu Beast - When I Miss You -> When I Miss You
Author : @deebee_vip
Cast : Son Dongwoon., Lee Hanna
Genre : Ramance
Nah untuk kesekian kalinya saya membuat lagi untuk Song Fiction. Habis undah geregetan banget ma Dongwoon di lagu When I Miss You suaranya itu sesuatu banget kkkkkk~. Oke langsung saja....
I coincidentally heard news about you, are you doing well? I think I’m doing well It’s a relief, I seem happy I thought I’d still be struggling
Kau Tahu sejak pertama kali aku mengenalmu. aku selalu saja memcari tahu semua tentang mu. Bahkan saat-saat kau tidak adapun, aku selalu berusaha untuk mencari tahu keberadaanmu.Ada rasa yang berbeda dalam diriku semenjak mengenalmu. Kebiasaan yang tak pernah aku lakukan sebelumnya, selalu aku lakukan. Aku seperti seoekor Kucing yang siap untuk menerkan mangsanya. Aku berfikir bahwa hanya dengan mengenal dan mengetahui segala tentangmu maka semuanya akan baik-baik saja, tetapi ternyata tidak. Aku semakin mabuk oleh pesonamu. Aku ingin semakin lebih dalam mengenalmu. Dan kau tahu sejak itulah aku berjuang untuk mendapatkanmu, tanpa kau ketahui. Karena aku tidak ingin menyerah pada saat itu juga.
Feeling a bit lonely
(feeling depressed)
I kept wandering through past memories
The deeper the night grew
I needlessly got a bit sad
Terkadang aku berfikir, benarkah kau benar-benar tidak tahu akan semua perhatian yang selama ini ku berikan. Aku mulai lelah untuk memperhatikanmu, dan aku juga merasa lelah untuk itu. Namun di saat malam hari tiba, semua bayang wajahmu selalu saja menghampiriku. Bahkan setelah aku membuka mata pada pagi hari maka wajahmu yang pertama kali aku ingat. Mungkin aku sudah gila, tapi akku semakin tidak sanggup untuk menghentikan perasaan ini. Aku harap kau untuk tahu tentang persaanku. Aku selalu sendiri selama ini. Dan jika kau tahu akan perasaan ini maka aku tidak perlu untuk mendapatkan sakit yang terlalu banyak lagi.
When I miss you
(so good bye, good bye)
When I long for you even more
I blankly lay there, blankly lay there
Eventually, not going to sleep
Aku masih ingat betul bagaimana caramu tersenyum kearahku, saat aku menyapamu. Dan itulah yang membuat aku semakin terpuruk dalam pesonamu. Hari demi hari berjalan dan itu semakin membuat aku selalu merindukanmu. Aku bersyukur dan berterima kasih kepada tuhan bahwa aku masih diberi kesempatan untuk bisa lebih dekat denganmu, walaupun itu atas usaha temanku sendiri. Dan jika aku mengingat waktu itu maka semuanya serasa melayang. Kau tahu saat itulah pertama kali aku berani menyatakan cintaku kepada seorang wanita.
Flashback :
Sekarang disinilah aku berdiri di kursi sebuah taman sekolah, aku menunggu Hanna. Yah aku tidak tahu apa yang sedang direncanakan oleh Hyunseung. Dia hanya memintaku untuk datang ke taman ini.
" Datanglah ke taman sekolah nanti siang, Hanna akan menunggumu disana. Ingat kau harus melakukannya dengan benar dan bisa mendapatkan nya". Itulah yang Hyunseung katakan padaku tadi sewaktu jam pelajaran dimulai. aku mencerna apa yang dikatakannya. apa mungkin dia sedang merencanakan sesuatu.
"Apa yang kau rencanakan". Tanyaku kepadanya.
"Aku sudah merencakan semua ini dengan matang denngan Mika. Nyatakan perasaanmu kepada Hanna nanti. JIka kau tidak melakukannya dengan benar maka aku akan benar-benar marah padamu". Jawab Hyunseung dengan sedikit berbisik.
Seketika itu juga jantungku berdebar dua kali lipat dari biasanya. Aku begitu takut. Jam istirahat siang sudah lebih dari 15 menit namun Hanna belum juga datang. Apa mungkin Hyunseung dan Mika hanya mengerjaiku saja. Aku mulai putus asa dan bosan karena menunggu sendiri disini.
Aku mulai ragu dengan perasaanku sendiri. Dan aku putuskan untuk meninggalkan tempat ini. Belum beberapa langkah aku beranjak, tiba-tiba ada sebuah suara yang memanggil namaku. Dan saat itu pula aku mulai merasa resah dan khawatir, aku tahu dan sangat yakin bahwa sura itu adalah suara Hanna.
"Dongwoon-Shi" Aku menoleh saat itu juga. Tanpa kusadari senyum tergambar dalam bibirku.
"Maafkan aku membuatmu menunggu terlalu lama. Tadi Mika mengajakku ke perpustakaan sebentar. apa kau sudah menunggu lama?". Itulah yang dia katakan saat aku berbalik. Aku hanya diam tidak merespon pertanyaanya.
Cukup lama aku berdiri berhadap-hadapan dan terdiam. Aku melihat dia mulai bingung karena tidak mendapatkan respon dariku. Dan entah keberanian dari mana satu kata yang mampu membuatnya terkejut keluar dari mulutku. "Saranghe.....Hanna Saranghe". Itulah yang aku ucapkan saat itu.
Dia hanya terdiam tidak menjawab pertanyaanku. dan dia mulai menunduk. Aku mulai tidak sabar untuk mendengar jawabnya. Ingin aku mengulangi kata-kata itu namun sebelum aku mengatakannya. Hanna terlebih dahulu mengucapkan kata yang mampu membuatku melayang dan ingin memeluknya.
"Nado.".
Aku tersenyum mendengar jawabnya. Aku masih melihat dia menundukkan kepalanya, mungkin dia malu. Aku berjalan mendekat kearahnya. "Benarkah apa yang kau katakan Hanna-Shi". dan kulihat dia hanya mengangguk setuju dengan apa yang aku ucakan. Aku semakin tersenyum lebar, dan memeluknya. Dia nampak kaget dengan apa yang aku lakukan namun dia juga tidak menolaknya. "Gomawo". Itu yang aku ucapkan selanjutnya, dan dia mengangguk dalam pelukanku.
Mulai saat ini kaulah wanitaku. kaulah nafasku. kaulah aliran darah yang tidak akan pernah berhenti mengalir disetiap pembulug darahku. Lee Hanna saranghe.
Even when I miss you
(so good bye, good bye)
Even when I think of you more
I am alright, I am alright, I am alright
If only you are happy
Mulai saat itulah kami bersama-sama menjalani hari di sekolah. Aku sangat bahagia dengan adanya dirinya disisiku. Setiap saat jika aku merindukanku. Maka dengan sendirinya aku akan mengiriminya email, aku ungkapkan semua perasaanku saat itu juga. Dan yang dia katakan adalah "Aku baik-baik saja, kita bisa bertemu kembali besok disekolah". Hanya dengan mendapatkan balasan seprti itu sudah membuat segala kegundahanku lenyap. Tapi tanpa kusadari semua itu bukanlah awal dari segala kebahagiaan.
It feels like I am floating in the air
It’s a problem that doesn’t
necessarily need a conclusion
If it awakens like last
night’s dream, it all scatters
If I try to approach you,
you keep getting farther,
why do you keep getting farther
Aku merasa terbang tinggi di udara. Sampai saat ini sudah begitu bnyak waktu yang telah kita lewati bersama-sama. Banyak kenangan yang telah kita ciptakan berdua. Namun aku masih tidak mengerti, Ada sesuatu yang kau sembunyikan darimu. Aku selalu bertanya kepadamu namun kau selalu saja menjawab bahwa semua itu bukalah masalah dan tidak perlu untuk difikirkan. Aku selalu berusaha untuk mnepis segala macam prasangku kepadamu. Dan ku lakukan semua itu karena aku tidak ingin kehilanganmu. Namun semenjak saat itulah kau berusaha untuk semakin menjauh dariku.
When I was with you,
before I let you go
I loved you with all my strength
So I have no regrets
I thought the person for you was me
But I guess it’s not
Ada hal yang harus selalu kau tahu. Bahwa aku selalu dan selamanya akan mencintaimu. Sampaikapanpun Perasaan ini selalu menuju kearahmu. Dan betapa sakitnya yang kurasakan setelah aku mengetahui bahwa selama ini disisi hatimu yang lain tersimpan nama seorang laki-laki lain. Aku mencoba untuk tidak memperdulikannya namun Kau membuatku mengambil suatu keputusan. Bahwa kita harus segera mengakhiri hubungan ini. Karena aku tahu tempat dihatimu tidak sepenuhnya tersimpan namaku. Aku mencoba untuk menerima semuanya, mungkin memang inilah jalan yangterbaik untuk kita berdua. dan aku tidak pernah menyesalinya. Aku tidak menyesali akan hadirmu dalam hati dan hidupku. Karena kaulah yang pertama mengisi ruang dihatiku. Sebelumnya aku berfikir bahwa memang inilah takdir kita untuk bersama. Namun mulai sekarang aku akan merelakan mu pergi untuk orang lain.
The road I took to take you home,
the coffee we drank together
The book we read together,
the drama we watched together
I long for all these things so much
The road I took to take you home,
the coffee we drank together
The book we read together,
the drama we watched together
I long for all these things so much
Hanya satu yang aku minta darimu. Tolong jangan pernah untuk berusaha menghapus segala kenangan dan memori-memori yang telah kita ciptakan berdua. Biarlah semua itu akan menjadi kenangan untukmu. Bahwa kau pernah mengenal seorang lelaki seperti ku. Seberapa keras usahaku untuk tetap mempertahankanmu disisiku, semua itu hanya akan sia-sia saja. Karena kau memang ingin meninggalkanku di jalan ini. dan mulai saat ini aku hanya bisa merindukan setiap kenangan itu.
Even when I miss you
(so good bye, good bye)
Even when I think of you more
I am alright, I am alright, I am alright
If only you are happy
Ketika aku merindukanmu. Ku coba untuk memutar kembali memori-memori itu. Wajahmu, tingkah lakumu, senyummu, bahkan sampai saat ini aku masih mengingatnya dengan jelas. Sudah 5 tahun kita menghadapi jalan kita masing-masing, namun aku tetap tidak bisa melupakanmu. Ketika Aku merindukanmu maka yang mampu aku lakukan hanya memandangi potho usang dirimu yang masih tersimpan di dalam dompetku.
Pagi ini aku terbangun lebih awal, aku tidak
mungkin membiarkan yongbae oppa untuk bangun terlebih dahulu. Aku menatap wajah
terlelapnya. Sungguh lekuk wajah yang sangat sempurna. Aku terus tersenyum
menatap wajah itu. Mulai saat ini dengan dirinyalah akan kujalani kehidupan
yang baru. Lalu bagaimana dengan perasaanku, jujur saya sampai saat inipun aku
masih memikirkan hyunseung oppa. Aku tidak bisa begitu saja melupakannya.
Tanpa terasa airmata ini menetes kembali, dengan cepat segera aku menghapusnya. Tidak mungkin aku terlalu lama
untuk terpuruk dalam kesedihan ini bukan. Aku bangun dari tempat tidur ini,
segera saja aku bergegas kekamar mandi. Aku harus segera memasak untuk sarapan
pagi kami.
30 menit aku berada didalam kamar mandi, dan
akhirnya aku putuskan untuk keluar. Betapa terkejutnya aku tidak melihat sosok
tubuh laki-laki itu. Aku bingung kemana yongbae oppa kapan dia bangun. Aku
putuskan untuk keluar kamat.
Aku tidak mendapati sosoknya diruang tengah
maupun di ruang tamu, apa mungkin oppa berada di dapur !!!
Oppa apa yang kau lakukan. Kapan kau bangun
kenapa aku tidak tahu. Tanya mika bertubi-tubi.
Yongbae hanya tersenyum mendengar pertanyaan
dari mika.
“Aku bangun 10 menit yang lalu, dan aku tidak
menemukanmu disisiku lalu aku mendengar suara gemericik air dalam kamar mandi,
dan aku tahu pasti kau sedang mandi jadi aku pikir tidak ada salahnya jika aku
menyiapkan sarapan untuk kita berdua”
Lebih baik sekarang oppa mandi saja, biar aku
yang menyiapkan sarapannya. Aku tidak mungkin membiarkan oppa memasak bukan.
Memangnya kenapa ? aku sudah terbiasa
menyiapkan makanan ku sendiri.
Tidak oppa jawab mika tegas. Bukankah kau
sendiri yang mengatakan bahwa sekarang kau adalah suamiku dan sudah menjadi
kewajibanku untuk melayanimu. Lebih baik sekarang oppa cepat mandi saja.
“Baiklah nyonya
dong mika”. yongbae menjawab pertanyaan mika dengan senyuman dan dia bergegas
kekamarnya.
"Apa makanannya sudah siap, tanya yongbae."
"Sebentar lagi oppa."
“Kau memasak apa, sepertinya sejak tadi aku
mencium bau harus dari sini. Apa kau membuat sarapan yang special untuk kita
hari ini”.
Yongbae oppa bertanya begitu gembira setibanya
di meja makan, aku tahu sebenarnya dia ingin sekali meraskan masakanku. Aku
tahu itu dari caranya berbicara dan juga mimik wajahnya yang menunjukkan rasa
penasaran. Pagi ini aku hanya membuatkan
sandwich dan secangkir susu hangat, aku harap yongbae oppa akan menyukainya.
“Sudah siap oppa, aku hanya memasak ini untuk
sarapan kita pagi ini, maaf aku tidak bisa membuatkan yang lebih”.
Kau membuat sandwich!!! bisa aku cicipi sekarang,
tanya yongbae antusias.
“Silahkan oppa. Jawab mika dengan tersenyum”.
Aku mencoba untuk mencicipi makanan yang telah
disiapkan oleh mika, rasanya tidak buruk untuk gadis seusianya. Dan yang aku
tahu segala kebutuhannya selalu terpenuhi tanpa dia harus menyiapkan semuanya
sendiri. Aku tersenyum menatap mika yang sedang menapaku seolah-olah bertanya
apakah masakan yang telah dibuatnya enak atau tidak.
“enak, hanya itu jawabanku dengan senyuman”
Sebuah senyuman terlukis dari bibir manisnya
setelah mendengar satu kata dari ku. Aku harap dia benar-benar bahagia.
“kalau begitu habiskan, kata mika antusias”
30 menit sudah kami menikmati sarapan pertama kami. Ada satu hal yang aku
katakan padanya. Aku tidak tahu apakah ini tepat atau tidak tapi aku harus
mengatakannya segera mungkin karena semua ini demi dirinya juga.
“Mika bagaimana kalau hari ini kita
memeriksakan kandungan ke dokter, bukankah lebih cepat akan lebih baik untukmu
dan juga untuk bayimu.
Aku terdiam mendengar pertanyaan dari yongbae
oppa. Dia mengajakku untuk memeriksakan kandungan ini. Apa yang harus aku
lakukan bahkan pernikahanku baru satu hari yang lalu. Apa yang akan dikatakan
semua orang jika mereka semua tahu. Dan jika ayah tahu pasti beliau akan sangat
marah padaku.
“Apa maksud oppa, kita tidk mungkin
memeriksakannya oppa, ini masih 1 bulan. Dan kemarin baru saja kita menikah.
Apa semuanya akan baik-baik saja”
Kau tahu dokter kwon jiyong kan, dia adalah
temanku dan juga seorang dokter specialis kandungan, aku bisa mengatakan
padanya untuk merahasiakan semuanya. Kau bisa tenang sekarang.
“Tidak oppa, tidak untuk sekarang. Biar saja
dulu semua seperti ini. Aku tahu kau sangat mengkhawatirkanku, jika jika kita
gegabah dalam menjalani semuanya. Tidak akan baik untuk kita semuanya”
Baiklah kalau itu maunmu. Lalu hari ini kemana
kita akan pergi. Aku tidak tahu kapan mendapatkan libur lagi selain hari ini.
Kau tahukan aku bisa saja setiap saat di hubungi oleh rumah sakit untuk datang
kapanpun jika ada keadaan darurat.
“kita bisa kerumah orangtua oppa, kebetulah
aku belum begitu mengenal mereka. Bagaimana ??”
Baiklah kalau begitu. Kau siap-siap saja
terlebih dahulu. Biar aku yang membeskan semuanya
“Tidak, aku yang akan membereskan semuanya.
Lebih baik sekarang oppa saja yang bersiap-siap”
Kau ini selalu saja membantah apa yang aku
katakan. Baiklah aku ke kamar dahulu.
Yongbae
meninggalkan ruang makan dengan senyum yang mengembang di bibirnya.
Mika POV
Tidak terasa suidah 3 bulan aku menjalani
kehidupan rumah tangga dengan yongbae oppa. Dia adalah sesosok lelaki yang bertanggung jawab dan juga selalu
ada saat aku membutuhkannya. Sampai saat ini kandunganku masih baik-baik saja.
Dokter kwon menjadi dokterku sekarang setiap bulannya aku harus kontrok untuk
memeriksakan bayi yang ada dalam perutku ini.
Hubunganku dengan yongbae oppa semakin hari
juga semakin membaik dia tidak pernah memasakkan kehendaknya padaku. Namun ada
saat-saat aku sangat membutuhkannya namun dia tidak ada disampingku. Setiap
hari waktunya hanya dihabiskan dirumah sakit bahwa tidak jarang tengah malam
oppa harus terbangun dan bergegas ke rumah sakit karena ada pasien yang dalam
keadaan kritis. Bukan itu saja bahkan setiap hari minggu tak jarang kami
menghabiskan waktu berada dirumah sakit, karena oppa harus standby disana.
Tepat 1 bulan yang lalu saat aku memeriksakan
kandunganku tanpa diduga ayah mauk keruangan dokter kwon dan itu sangat membuat
aku dan juga yongbae oppa terkejut. Dari situlah ayah tahu jika yongbae sudah
mengetahui tentang kehamilan ini sejak pertemuan di restoran itu. Ayah bersujud
dihadapan yongbae oppa. Beliau menangis dan juga meminta maaf karena telah
melibatkan oppa kedalam masalah keluarga kami. Aku tidak bisa lagi membentung
air mataku saat itu. Dan yang aku lakukan juga berlutut dihadapan yongbae oppa.
Yang membuat aku semakin menangis terharu
adalah. Saat itulah aku mendengar pengakuan cinta dari seorang malaikat bernama
Dong yongbae.
“Tolong jangan lakukan ini padaku ayah, anda
tidak berhak untuk melakukan ini semua. Aku melakukannya atas kemauanku sendiri
juga karena aku mencintai putrimu Han Mika”
Saat itu ayah semakin menangiss tersedu dan
memeluk yongbae oppa. Berkali-kali ayah mengucapkan terima kasih dan
berulang-ulang kali pula ayah mengucapkan kata maaf. Aku hanya mampu menahan
tangisku saat itu. Bahkan dokter kwon yang menyaksikan kejadian itu turut
menitikan air matanya dan tak lama setelah dia keluar dari ruangan membiarkan
kami untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Sejak saat itu aku putuskan untuk memulai
melupakan masa laluku. Bahkan sampai saat inipun aku tidak tahu keberadaan
hyunseung dan kabarnyapun aku tidak tahu. Biarlah dia menjadi kenangan terindah
dalam hidupku yang akan menjadi memori-memori yang mampu aku jadikan cerita
kelak untuk anak-anakku. Dan sejak saat itu pula aku memutuskan untuk menerima
cinta dari yongbae oppa.
Aku masih ingat dengan jelas apa yang dia
katakan saat kami kembali dari rumah orang tuanya.
“Kau bisa memulai semuanya dari nol, jika
hatimu masis menuju kearahnya maka jangan mencoba untuk menuju ke arahku juga.
Kau harus menentukan jalan mana yang akan pilih. Tetap bertahan dengan
masalalumu atau kau menghadapi masa depanmu sekarang denganku. Aku akan
menunggumu hingga kaau benar-benar siap untuk menerima semua perasaanku dan
melupakan segalanya tentang hyunseung. Aku tidak mau kau menerimaku tetapi
sebagian hatimu masih bersamanya. Karena itu hanya akan membuat aku sakit”
Saat itu hanya
kata maaf dan terima kasih yang mampu aku katakan padanya. Aku tidak tahu
kenapa ada seorang yang berhati malaikat sepertinya. Aku sungguh berterima
kasih kepada tuhan karena telah mengirimkanku seorang sseperti yongbae oppa.
7 bulan kemudian.
Yongbae POV
Hari ini adalah hari sabtu namun pekerjaanku
masih belum selesai juga. Jadwal operasiku baru akan selesai jam 7 malam nanti.
Sebenarnya aku sudah tidak sabar untuk pulang. Karena mika bilang sudah
menyiapkan makan malam yang special untuk kami berdua.
“Maaf dokter dong, apa kau buru-buru untuk
pulang aku tahu mika sekarang pasti sedang menunggumu dirumah. Aku bisa
mengubah jadwal operasi terakhirmu dengan dokter anathyesi lain jika kau mau”.
Aku tersenyum mendengar penawaran dari suster
Lee hanna dia adalah asistenku saat operasi dilakukan ataupun saat-saat ada
pasien dalam keadaan kritis, dan juga dia adalah sahabat sejak kecil mika. Dia
adalah putri tunggal lee ahjushi sopir kepercayaan dokter han sejak dulu.
“Maaf, tidak baik untuk mengganti jadwal seenaknya saja. Aku akan
menyelesaikannya. Dan kau tenang saja suster lee mika sudah mengerti dengan
keadaan ini, jawabku dengan masih tersenyum”.
“Baiklah dokter dong aku akan menyiapkan
operasi yang selanjutnya, masih ada 3 operasi lagi kuharap kau masih tetap
bersemangat untuk melakukannya”
Aku hanya bisa
tertawa mendengar pengakuan jujur dari suster Lee. “Baiklah aku akan melakukan
semuanya dengan benar dan semangat agar aku nanti cepat bertemu dengan mika”.
Saat ini aku duduk di subuah sudut ssofa depan
tv menunggu yongbae oppa pulang. Sudah lebih dari satu jam aku menunggu oppa,
bukannya tadi dia bilang jam 8 sudah dalam perjalanan menuju rumah lalu kenapa
sampai sekarang belum juga sampai dirumah, ini sudah jam 9 malam. Aku mulai
khawatir, sms pun tidak dia balas. Telephoin juga tidak diangkatnya.
Tidak lama setelah itu terdengar bel berbunyi.
Mungkinkah itu yongbae oppa. Aku ssegera bergegas menuju ke arah pintu. Dan
betapa terkejutnya aku setelah membuka pintun dihadapanku sekarang ada 1
karangan bunga mawar merah yang sangat cantik dan oppa tersenyum dengan
manisnya menggenggam erat bunga itu.
“Maaf membuatmu menunggu terlalu lama”
Itulah kalimat yang terucap oleh bibir
manisnya. Aku tersenyum dan berlari kearah yongbae oppa, aku memeluknya dan
berkata “terima kasih sudah pulang dengan selamat”
Apa kau akan memelukku terus disini apa kau
tidak malu jika ada tetangga yang akan mengetahui semua ini, dan apa kau tidak
suka dengan bunga ini kenap kau membiarkanku menggenggamnya terlalu lama.
Cerocos yongbae.
Ehhhhh.........maafkan aku oppa terima kasih
bunganya aku sangat menyukainya. Apa oppa lelah, ayo kita masuk aku sudah
menyiapkan makan malam untuk kiita. Tapi lebih baik sekarang oppa membersihkan
diri dulu baru kita makan malam.
“Kau cerewet sekali nyonya dong mika, apa kau
sudah menyiapkan air hangat untukku”
Semua sudah aku siapkan oppa. Maka dari itu lebih
baik sekarang oppa mandi dulu. Aku membukakan jas yang dikenakannya, dan tak
lupa juga aku membuka dasi yang terlihat melilit dileheernya. “Nah sekarang
oppa bisa mandi biar aku siapkan pakaian dulu”
Yongbae oppa hanya tersenyum dan
meninggalkanku disudut kamar dan pergi ke arah kamar mandi. Aku sangat senang
dan bahagian dengan kehadirannya. Dia benar-benar tidak pernah memaksaku untuk
melakukan sesuatu yang tidak aku suka.
Saat in ini kami sedang berbaring di tempat
tidur memandang langi-langit atap kamar kami. Oppa dengan manjanya memeluk
pinggangku dengan erat dan menyandarkan kepalanya di pundakku. Aku rasakan
irama nafasnya yang bergerak teratur aku tahu pasti dia sangat lelah dengan
semua jadwal operasi yang ada dirumah sakit.
"Oppa apa kau bahagia, tanyaku???. Apa kau
tidak lelah dengan semua pekerjaan ini."
"Tentu saja aku lelah. Tapi dengan melihat pasiem dapat segera sembuh dan kembali dengan keluarganya. itu sungguh membuatku bahagia. Ada rasa kepuasan tersendiri dalam hati ini. Kau tahu aku sangat senang jika mereka pasien-pasien bisa mengucapkan terima kasih kepada kami." Jawabku atas pertanyaan mika.
"Kau memang hebat oppa. Pantas saja ayah selalu saja memujimu. Bahkan aku jarang sekali mendengar ayah memuji Bum Oppa seperti beliau memujimu."
"Dan seharusnya, kau bangga mempunyai suami sekeren dan sehebat aku". jawabku, yang mampu membuat kami tertawa bersama.
Mika POV
Sampai saat ini kehamilanku sudah memasuki
usia 8 bulan. Berat badan dan ukuran tubuhkupun menjadi bertambah. Aku pernah
mengeluh dengan keadaanku yang sekarang, namun dengan telaten dan sabarnya
yongbae oppa memberikan nasehat. Bahwa semua itu memang sudah layak terjadi
pada wanita yang sedang hamil.
Saat ini aku sedang berdiri sendiri di balkon
kamar kami. Kurasakan hembusan angin semilir yang menerpa wajahku sejak tadi.
Kepejamkan mataku sejenak. Sungguh betapa beruntungnya aku. Terkadang aku masih
saja teringat dengan hyunseung, bagaimana kabarnya sekarang ini. Dan jika aku
ingat tentang dia aku akan sangat menjadi pemurung. Jika boleh jujur sampai
sekarang aku masih mengharapkan hyunseung akan kembali. Namun sepertinya
harapanku sia-sia saja. Seminggu yang lalu aku bertemu dengan Dongwoon Oppa dia
adalah sahabat dekat dari hyunseung. Namun dia juga tidak mengetahui
keberadaannya. Dengan perlahan aku mencoba untuk melupakan segala sesuatu
tentang hyunseung, yah aku harus mencobanya.
Aku tersentak kaget, sat tiba-tiba ada sebuah
tangan yang melingkar diperutku/ aku menoleh dan mendapati yongbae oppa
memelukku dari belakang. Matanya terpejam dan kepalanya dia sandarkan di bahu
kananku. Aku tersenyum dan membelai kedua tangannya yang melingkar erat diperutku.
“Kau sedang memikirkan apa, kenapa lama sekali
nerdiri di balkon nanti kau bisa masuk angin:. Tanya yongbae Oppa.
Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan dari
dia. “Tidak ada oppa, aku hanya ingin merasakan angin yang ada disini saja”.
Jawabku bohong.
“Benarkah, bagaimana jika kita oergi keluar
dan berbelanja keperluan baby?”
Seketika itu juga aku berbalik menghadap
yongbae oppa. “Apa oppa tidak ada jadwal, kemarin aku pergi dengan hanna tapi
kerena tidak bisa membawa barang yang terlalu banyak sehingga aku hanya membeli
sedikit pakaian”. Jawabku.
“Ini hari minggu mika, dan semoga saja tidak
ada panggilan darurat dari rumah sakit. Masuklah dan siap-siap. Aku akan
menunggumu.”
Aku mengangguk dan
sebelum masuk kedalam oppa mencium keningku lembut.
Kau sudah siap ayo kita berangkat sekarang
“Baik, Oppa”
Aku membukakan pintu samping mobil untuk mika.
Dia terlihat agak gemukan sekarang dan perutnyapun terlihat besar. Terkadang
dia kesusuhan untuk berjalan. Tapi aku memberitahukan dia untuk tidak malas dan
manja. Karena semua itu juga demi dirinya. Jika dia bermalas-malasan maka itu
akan mempersulit proses persalinan. Sebaliknya dia harus banyak olahraga ringan
dan juga senan untuk ibu hamil untuk mempermudah proses persalinan,
Aku mengemudikan mobilku dengan suka cita
menuju ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli barang-barang keperluan untuk
bayi kami nanti. Sesekali aku menatap Mika dari spion kaca depan. Aku lihat
senyum tak pernah lepas dari bibirnya dan sesekali pula dia akan membelai
perutnya sendiri.
Baru setengah perjalanan tiba-tiba handphoneku
berbunyi.
Aku begitu terkejut setelah mendapatkan
panggilan darurat dari suster
cha. Kenapa disaat-saat seperti ini harus ada pasien kritis. Aku
menatap mika dengan pandangan tak yakin, aku tahu dia masih ingin
menghabiskan hari liburan ini bersamaku. Tapi tugasku sebagai seorang
dokterlah yang jauh lebih penting.
"Mika, maafkan aku ada panggilan darurat dari rumah sakit. Aku tidak
bisa menemanimu belanja. Aku harus putar balik sekarang. Ada pasien
kritis dan dia membutuhkan pertolongan segera".
"Tidak apa oppa, kita masih bisa belanja bersama lain kali bukan. Aku
akan menemani oppa kerumah sakit. Tidak mungkin aku pulang, dirumah
sangat membosankan. Tapi pelan-pelan saja oppa mengemudikan mobilnya,
aku takut. Jawabku dengan bibis sedikit aku tekuk,bagaimana tidak
setelah mendapatkan telpon dari rumah sakit oppa menyetir seperti
orang kesetanan".
Aku hanya tersenyum mendengar jawaban dari mika. Dia selalu saja
seperti tidak pernah protes dengan semua jadwal dadakanku. Mungkin dia
juga sudah terbiasa sebelumnya mengingat bahwa ayah, ibu, serta
kakaknya adalah seorang dokter. Aku mulai menurunku kecepatan mobilku,
karena tidak mungkin aku membiarkan mika ketakutan dengan cara
mengemudiku.
Tidak sampai 15 menit aku sudah sampai di Mother Hospital. Aku turun
di depan pintu ugd, mengingat bahwa pasien itu kritis masih diruang
ugd. Sebelum aku membukakan pintu mobil, sudah ada petugas yang
bersiaga membukakan pintu mobil ini. Mungkin dia mengetahui ada
keadaan darurat di dalam ugd sehingga dengan sopannya dia meminta
kunci mobilku dan akan memakirkannya. Aku tersenyum kepada petugas
itu.
"oya, sebelum kau memakirkan mobil ini. Bisakah aku pinta tolong kau
antarkan istriku ke ruang tunggu, dia sedang hamil sekarang"
"Baik dokter yongbae. Akan saya laksanakan."
Dengan segera aku bergegas berlari menuju
keruang ugd. Setelah membuka pintu
terluar dari ruangan ini aku sudah disambut oleh suster cha. Dengan
cekatan dan trampil suster cha membuka jas dan juga dasiku, setelah
itu aku mencuci tanganku. Tidak butuh waktu yang terlalu lama untuk
mencuci tangan, setelah itu suster cha sudah siap dengan pakaian dalam
untuk tindakan ditangannya. Kemudian pakaian itu dia kenakan
ditubuhku.
"apa semua berjalan dengan rencana bagaimana keada'an pasien itu,
tanyaku kepada suster cha"
"pasien sudah ditangani oleh tim dokter, dokter ha dan suster lee yang
memimpin tim tersebut. Semua laporan tentang pasien sudah saya
siapkan. Anda tinggal melakukan pertolongan sekaran"
Setelah aku memakai pakaian dalam untuk
tindakan dan mencuci tanganku. Segera aku menuju ke tempat dimana sedang
dilakukan pertolongan pada pasien tersebut. Nampak olehku 1 tim yang sedang
berusaha untuk menolong pasien itu. Tidak lebih dari 9 orang sedang berusaha
untuk melakukan CPR. Di sisi sebelah kanan ada doter ha yang bersiap dengan
Defibrilasi disampingnya juga yang bertugas untuk memeriksa irama Ekg dalam
monitor. Di sisi sebelah kanan ada 5 orang yang bertugas secara bergantian
untuk melakukan pijat jantung. 1 orang lagi berdiri disamping dokter ha yang
bertugas mencatat segala kebutuhan obat-obatan saat dilakukan pertolongan. Dan
dibagian bawah passien ada 1 orang yang bertugas untuk mengatur posisi shock.
Selain itu ada satu lagi seorang yang bertugas untuk mencatat segala
pertolongan CPR dari awal sampai akhir.
Aku langsung menuju kearah suster lee. Saat
ini dia sedang memberikan bantuan pernapasan dan berdiri di atas passien.
Suster cha menghampiriku dan meemberikan sepasang handskuen untuk aku pakai. Dengan
cepat aku memberikan kedua tanganku ke arah suster cha dan dengan sigap dia
memakaikan handscuen tersebut di tanganku.
Aku langsung mengambil alih posisi suster lee
di atas pasien dekat kepala untuk memberikan bantuan pernapasan. Aku melihat ke
arah dokter ha dia nampak tegang dan juga panik.
“Berapa kali kalian sudah memberikan adrenalin
sampai saat ini, tanyaku kepada suster lee.”
“2 kali dokter, adrenalin yang terakhir kami
masukkan 1 menit yang lalu”
“Catat semua apa yang kalian lakukan termasuk
cairan dan obat-obatan yang telah diberikan, dan segera siapkan intubasi
sekarang. Perintahku kepada suster lee”.
“Sedang disiapkan dokter, jawabnya”.
“Dokter ha periksa elektroda apakah sudah terpasang
dengan benar atau belum. Cek irama Ekg dan setelah itu cek nadi karotis,
perintahku kepada dokter ha.”
“Semua elektroda terpasang dengan benar dok,
irama asistole. Dan nadi karotis tidak teraba”
“Lanjutkan memijat jantung pasien ini, aku
akan segera memasangkan intubasi”
Dengan cepat suster lee menyiapkan segala
peralatan yang diperlukan untuk pemasangan intubasi. Suster lee berikan
Orofaring tube. Aku segera memasangkan alat tersebut ke dalam mulut untuk
mencegah lidah yang jatuh kebelakang dan juga untuk membantu membuka jalan
napas. Setelah itu aku memasang alat faringoskop, tak lupa aku melepas alat
orofaring tersebut. Aku memasukkan alat tersebut melalui mulut pasien. Tak lupa
terlebih dahulu menyalakan lampu kecil yang terletak di ujung alat tersebut
agar lebih mudah untuk melihat trakea. Dan akhirnya aku temukan trakea
tersebut, aku meminta endo trakea kepada suster lee. Alat inilah yang akan
membantu pasien untuk bernapas secarta spontan walaupun pasien itu tidak bisa
bernapas secara spontan namun dengan adanya alat ini akan membantu.
Cepat sambungkan dengan jackson rees beri
aliran oksigen 8 liter 100%. Rapikan dan pantau terus irama pernapasannya. Aku
bertanya kepadas dokter ha setelah pemasangan intubasi ini irama apa yang
tergambar dalam monitor ekg.
“Fentrikel Vibrilasi dokter”
Lakukan Dc-shock sekarang. Ces dengan kekuatan
360 joule. Perintahku kepada dokter ha.
“sekarang akan dilakukan Dc-shock, aku
letakkan defib di sebelah kanan sternum dan sebelah kiri dada bagian afek.
Hentikan memberikan bantuan pernapasan sekarang. Bawah bebas, atas bebas,
samping, bebas, saya bebas”.
Semua bebas jawab kami serempak
Dan dokter ha langsung melakukan Dc-shock.
Pasien nampak seperti terlonjak saat dilakukan shock. Aku terus melihat
jalannya CPR ini. Aku melihat setiap orang sudah melaksanakan tugasnya masing-masing.
“Liat irama jantung di monitor dan raba nadi
karotisnya apakah sudah teraba atau belum. Perintahku lagi”.
“Irama Ventrikel Takikardi dok, dan nadi sudah
teraba”
“Bagus, sekarang masukkan amiodaron 150 ml.
Dan cek keadaan pasien terus menerus secara berkala, jika irama jantung sudah
normal dan pasien dapat bernafas kembali secara spontan, hentikan pijat
jantung. Dan berikan oksigen Mask 100%”. Antar pasien ke ruang icu segera
mungkin. Laporkan semua keadaan dan tindakan ini dari awal sampai akhir padaku,
aku tunggu di ruang dokter.”
Setelah selesai memberikan pertolongan aku
langsung menuju ke ruang dokter tak lupa aku melepas handscoen yang aku pakai
dan meembuangnya ke tempah sampah medis. Setelah itu aku mencuci tanganku.
Aku duduk di kursi ruang dokter sekarang
rasanya, seluruh tubuhku lemas. Padahal hal tadi belum seberapa. Namun bisa
menguras tenagaku. Aku melihat suster lee masuk kedalam ruangan ini.
“Apa yang sebenarnya terjadi pada pasien
tersebut suster lee. Kenapa sampai pada kondisi seperti ini”. Tanyaku.
“Pasien datang dalam keadaan tidak sadar
dokter. Setelah dilakukan anamnese tiba-tiba pasien tidak bernapas namun
jantung masih berdetak. Karena itulah suster cha langsung menghubungi dokter
tadi. Karena hanya Dokter yang bersiap siaga jika ada panggilan darurat pada
hari minggu.”
“Apa kau membawa laporan pasien tersebut
sekarang aku akan melihatnya. Jangan lupa untuk pemeriksaan penunjangnya:.
“Sudah saya siapkan Dokter, anda bisa
melihatnya”.
Suster Lee memberikan laporan tersebut padaku.
Mika POV
Setelah turun dari mobil yongbae oppa langsung
berlari menuju ruang UGD, aku tahu ini adalah keadaan gawat untuk pasien
terseebut. Aku menoleh ke arah samping ada satu petugas yang teersenyum padaku
dan membukakan pintu mobil.
“Silahkan nyonya Dong, saya akan mengantarkan
anda ke ruang tunggu”.
“Terima kasih paman, tapi anda tidak perlu
repot-reepot. Saya bisa melakukannya sendiri”
“Tidak nyonya ini sudah menjadi perintah
dokter yongbae jadi saya harus melaksanakannya.”
Aku hanya tersenyum mendengar penuturan jujur
petugas ini. Aku berjalan meninggalkan mobil ini terlebih dahulu di ikuti
petugas itu. Dan lihat dia langsung mengambil alih tas yang sedang aku bawa.
Betapa sigap dan bertanggung jawabnya dia. Sebenarnya aku ragu untuk
memberikannya tapi dia tersenyum dan dan mengatakan bahwa semua akan baik-naik
saja. Sehingga aku menyerahkan tas yang sedang aku bawa.
Setelah sampai di ruang tunggu. Aku mengambil
tempat duduk paling depan. Petugas itu memberikan tasku dan meninggalkanku
untuk memarkirkan mobil yongbae oppa. Setiap dokter, petugas atau suster yang
lewat pasti mereka akan menyapaku dan membungkukkan badannya. Sebenarnya aku
meresa tidak enak untuk hal yang mereka lakukan namun apa boleh buat mereka
semua tahu bahwa aku adalah putri kedua dari direktur rumah sakit ini dan juga
sekarang aku berstatus istri dari dokter dong yongbae.
Cukup lama aku menunggu disini hampir 3o menit
apa mereka sudah selesai. Aku ingin sekali melihat kedalam ruangan itu. Tapi di
atas pintu massuk ada lampu merah yang menyala yang menandakan bahwa tidak ada
yang boleh masuk. Sekarang sudah jam 1 siang. Bukankah ssudah waktunya untuk
makan siang. Lebih baik aku keluar mencari makanan untuk oppa pasti dia lelah.
Akhirnya aku memutuskan untuk meninggalkan
rumah sakit ini untuk mencari rumah makan disekitar rumah sakit. Cukup lama aku
berjalan untuk mencari rumah makan, dan akhirnya aku menemukannya. Tapi sayang
rumah makan itu berada di simpang jalan sehingga aku harus menyebrang untuk ke
tempat itu.
Karena aku terlalu semangat karena telah
menemukan tempat itu aku tidak menyadari langkahku semakit cepat dan dan ku
sadari pula aku melangkah terlalu lebar dan melebihi troroar sehingga aku
terjatuh.
Apa yang sedang terjadi kenapa aku bisa
terjatuh. Kenapa perutku terasa sakit, terang saja aku terjatuh dengan posisi
terngkurap dengan perut di bawah. Benar-benar sakit yang tidak aku bisa
jabarkan. Aku meringis menahan sakit yang ada di perutku. Aku mencoba untuk
beerdiri tapi seketika itu juga pandanganku mulai kabur. Dengan susag payah aku
mencoba untuk berdiri, baru saja aku ingin melangkahkan kakiku aku melihat
darah mengalir diantara selangkangan kakiku. Tidak, tidak mungkin. Ini tidak
boleh terjadi. Oppa tolong aku. Ayah, ibu tolong aku. Rasanya aku siudah tidak
bisa menahan semuanya. Rasa sakit yang ada bercampur dengan ketakutanku akan
keadaan kandunganku. Aku mencoba untuk terus berjalan kembali menuju rumah
sakit. Aku mohon bertahanlah sayang. Aku bicara sendiri dengan anak yang ada
dalamm kandunganku. Ku pegang perutku karena aku sudah tidak bisa menahan
kesakitan ini.
Tuhan tolong selamatkan aku dan juga anak ini,
aku mohon padamu tuhan kuatkan aku untuk segera sampai dirumah sakit. Aku sudah
tidak kuat untuk beerjalan namun aku harus tetap kuat. Seapapun yang melihatku
tolong bantu aku....
Berapa lama aku
berjalan kenapa rasa sakit ini semakin kuat aku rasakan. Sebentar lagi, ku
mohon sebentar lagi bangunan rumah sakit itu sudah terlihata olehku. Aku terus
berjalan, namun kakiku sudah tidak bisa untuk berjalan terlalu jauh lagi. Aku
tidak kuat dan pandanganku semakin kabur. Aku tidak tahu apa yang terjadi
seterusnya yang aku ingat ada satu orang yang berlari menghampiriku, setelah
itu ku rasakan semuanya gelap.
Nampak seorang petugas dari rumah sakit itu
yang sedang berjaga di depan lobi. Dia melihat seorang wanita yang berjalan
terseok-seok menuju rumah sakit. Dan baru dia sadari bahwa wanita itu adalah
nyunya Dong mika sekitaa itu juga petugas berteriak untuk suster yang berjaga
di luar UGD untuk meengambil Brangkat. Dengan segera dia berlari ke arah mika
untuk menolongnya. Dan setelah tiba ti tempat mika terbaring tidak berdaya.
Petugas itu barun menyadari bahwa mika pingsan dengan banyak darah yang keluar
dari sela-sela kakinya.
Dengan cekatat petugas itu mengangkat mika dan
berlari menuju UGD di depan UGD sudah bersiap petugas yang akan menolong mika.
Tanpa menunggu banyak waktu mika langsung dibawa ke ruang gawat darurat.
“Apa yang sedang terjadi pasien dengan kassus
apa sekarang kenapa semua terlihat panik, tanya suster cha dari ruang UGD”
“Maafkan kami suster Cha sepertinya Nyonya
Mika dalam keadaan gawat saya menemukannya dalam keadaan pingsan dan juga
banyak darah yang keluar dari selangkangannya, jawab petugas itu..”
“Apa ???? Nyonya mika cepat kau bawa masuk
dalam kamar operasi UGD, dan cepat hubungi dokter Kwon Jiyong minta dia untuk
segera datang ke rumah sakit katakan, bahwa Mika dalam keadaan gawat saat ini.”
Suster Cha langsung berlari menuju ruang
dokter. Dalam pikirannya dia harus secepatnya untuk memberitahukan keadaan mika
kepada dokter yongbae.
“Maaf sayamengganggu dokter tapi ada hal yang
penting yang harus saya katakan.”
“baiklah, katakan”
“Sekarang Nyonya mika sedang berada di Ruang
operasi UGD, dia mengalami perdarahan”
“Apa yang baru saja kau katakan, mika
perdarahan bagaimana mungkin. Kenapa kau baru memberitahukanku sekarang!!!”
Yongbae langsung berlari ke ruang itu untuk
memastikan keadaan mika. Dan betapa terkejutnya dia mendapatiu mika terbaring
tak berdaya dengan darah yang sudah mengalir terlalu banyak dari sela-sela
kakinya.
“Bagaimana keadaannya, suster Lee”
“sepertinya mika harus segera di operasi,
karena perdarahannya terlalu banyak aku takut akan terjadi sesuatu dengan bayi
yang dikandungnya.”
“Baiklah siapkan semuanya, apa kau sudah
menghubungi dokter Kwon?”
“Dokter Kwon dan dokter Oh sedang dalam
perjalani kesini”.
“Kenapa harus dokter Oh, aku bisa mendampingi
Dokter Kwon untuk melakukan operasi ini”
“Aku tidak bisa membiarkan kau mendampingi
dokter Kwon untuk melakukan Operasi Mika bagaimanapun juga kau adalah suaminya,
aku tidak yakin kau bisa melakukannya dengan benar. Aku tahu kemampuanmu tapi
akan lebih baik jika Dokter Anasthesi yang mendampingi dokter Kwon adalah
Dokter Kwon. Dan untuk sekarang lebih baik anda berada diluar dok biar kami
lebih leluasa menyiapkan untuk proses operasi ini.”
“Apa kau sekarang berusaha untuk
memerintahkanku, Suster Lee. Teriak yongbae emosi.”
“Dalam protap rumah sakit, saya berhak untuk
meengusir anda keluar karena anda bukanlah doketr yang menangani mika. Dan
dokter Kwon setuju bila Dokter Oh yang akan mendampinginya. Jadi silahkan anda
tunggu di luart sekarang.”
“Kau benar-benar. Apa kau lupa dia adalah
istriku. Apa kau tega membiarkan aku melihat dia menderita seperti itu. Kau
sahabatnya sejak kecil Suster lee”
“Saya hanya melaksanakan tugas sesuai dengan
Protab Rumah sakit. Dan saya tahu dan ingat betul bahwa anda suami dari mika,
namun dalam posisi ini anda harus menunggu mika di luar. Percayakan semua
kepada kami. Kami yang akan menolong mika.
Dengan perasaan penuh emosi dan juga
kekhawatiran akhirnya yongbae meeninggalkan ruangan tersebut dan memilih untuk
menunggu di luar.
Aku berusaha untuk tenang. Segera aku
menghubungi ayah dan ibu untuk memberi tahu keadaan mika sekarang ini. Mereka
sangat panik setelah mengetahui keadaan mika. Dan aku juga tak lupa untuk
memberitahukan ibuku. Yah bagaimanapun juga beliau harus tahu.
Aku hanya mampu duduk terdiam ddikursi
menunggu mika yang ada didalam. Dari kejauhan aku melihat Kwon jiyong dan
Dokter Oh yang berlari menuju Ruangan itu. Mereka berhenti sebentar dan meneloh
kepadaku. Aku tidak bisa menyembunyikan wajah khawaatirku. Kwon jiyong
mengangguk padaku dan tersenyum kemudian dia langsung masuk kedalam. Sedangkan
dokter Oh menghampiriku dan dengan tenang berkata “aku akan menolongnya dengan
kemampuanku juga tim yang akan mengoperasi dia, kau tenanglah dan berdoa semoga
semua lancar.” Dia tersenyum dan berbalik untuk segera menuju ruang operasi.
Aku mempercayakan semuanya nyawa mika dan juga nyawa bayi yang di kandungnya
kepada mereka. Aku hanya bisa berdoa kepada tuhan., semua dia melindungi mereka
semua.
Tak lama setelah itu ayah dan ibu datang. Ibu
sudah menangis mendengar keadaan Mika. Beliau tidak percaya kenapa semua bisa
terjadi. Dan aku hanya menunduk bersalah karena tidak bisa melindungi mika
bahkan aku sendiri tidak tahu bagaimana kejadian itu bermula. Sedangkan ayah
hanya diam memeluk ibu dan menenangkannya.
Hampir 30 menit kami menunggu proses
operasi itu. Dan tak lema setelah itu
aku melihat suster lee keluar.
“Aku akan menyampaikan keadaan mika dan juga
bayinya, bayi mika lahir dengan selamat namun karena usia kehamilannya belum
cukup dan dia terlahir dengan asfiksia sedang sehingga bayi itu harus di
incubator. Selamat Dokter anak anda perempuan. Tapib sampai saat ini dokter
Kwon danm Dokter Oh sedang berusaha untuk meenyelamatkan Mika, karena terlalu
banyak perdarahan yang dia alami keadaannya sangat lemah. Hanya itu yang bisa
saya katakan. Saya harus segera kembali ke dalam sekarang”.
“Terimaa kasih suster Lee, tolong upayakan
yang terbaik untuk anak kami.”
“Baik dokter han”
Setelah itu suster lee masuk kembali ke dalam
ruang operai. Dan ibu tak henti-hentinya menangis mendengar keadaan bayi itu
dan juga Mika. Kenapa semua ini harus terjadi tidak cukupkah penderitaan yang
di alami mika selama ini. Lagi-lagi aku hanya bisa terdiam dan menunduk lesu.
Ayah menghampiriku dan menepuk punggung kananku, beliau berkata bahwa semuanya
akan baik-baik saja.
Sudah 1 jam lebih kami menunggu namun belum
juga ada tanda-tanda apakah operasi tersebut berhasil atau tidak.
Aku semakin cemas menunggu, aku sudah hampir
masuk kedalam ruangan itu namun ayah mampu menahanku. Dan kembali aku hany bisa
pasrah.
Dan tak lama setelah itu Kwon jiyong keluar.
“Maafkan kami karena terlalu lama. Operasi
berhasil, namun kami belum bisa memastikan keadaan mika. Untuk saat ini dia
masih kritis dan akan segera kami pindahkan ke RR. Untuk sampai saat ini
keadaannya masih stabil. Dan untuk bayi mika kami sudah memindahkannya ke ruang
PICU.”
Ayah nampak
berjalan ke arah Dokter Kwon dan memeluknya serta berulang-ulanng kali
mengucapkan terima kassih. Sedangkan ibu dia menatapkan dan menghampiriku,
beliau memelukku dan mengucapkan selamat. Aku tak mampu laagi membendung air
mata yang sudah sejak tadi aku tahan.
Sudah lewat dari 3 hari setelah operasi itu
tapi mika belum juga sadar. Aku sudah tidak tahu lagi apa yang harus ku
lakukan. Setiap malam aku selalu pergi ke gereja untuk minta kepada tuhan demi
kesembuhan mika. Sedangkan keadaan bayi kami relatif stabil walaupun sekarang
dia tetap harus berada di inkubator.
Sekarang mika dirawat di ICU tidak lagi di RR.
Aku menatap wajahnya yang semakin hari semakin pucat. Bibirnya kering tubuhnya
juga terasa dingin. Aku menatap iba tubuh mika, di sekujur tubuhnya terdapat
alat-alat bantu untuk kesembuhannya. Elektroda maih terpasang ditubuhnya.
Selang infus, masker oksigen, selang kateter, NGT. Aku tidak kuat jika harus
membiarkannya seperti ini lebih lama lagi. Perlahan ku genggam tangannya yang
masih saja terasa dingin.
Aku duduk dikursi
sebelah tempat tidur dimana mika berbaring sekarang. Ku pejamkan mataku. Aku
mohon Mika bangunlah apa kau tidak inginn melihat bayi kita. Dia sangat cantik
sepertimu. Dia menunggumu. Kau haruss kuat dan juga segera bangun. Karena itu
juga akan menjadi ssumber kekuatan bayi kita.
Kenapa semua tubuhku terasa lemah sekali. Dan
juga aku merasa pegal-pegal di sekujur tubuhku. Dengan perlahan aku membuka
mataku. Dimana ini kenapa tubuhku terpasang alat-alat medis mungkinkah aku
berada di rumah sakit sekarang. Dan kenapa sebelah tanganku terasa berat.
Setelah aku berusaha untuk melihatnya ternyata yongbae oppa sedang menggenggam
tanganku dan dia tertidur dengan posisi duduk seperti itu. Apa tidak capek?
“Oppa...panggilku lirih”
“Oppa...bangunlah.” aku berusaha membangunkan
yongbae Oppa dan menggoyang-goyangkan tanganku.”
Aku terkejut mendengar bisikan yang
memanggilku oppa, serta tanganku yang bergerak-gerak. Aku bangun dan betapa
bahagianya. Aku mendapati mika sudah membuka matanya dan tersenyum ke arahku.
“Kau sudah sadar, kapan kau sadar. Apa masih
terasa sakit. Dimana kau merasakan sakit”
“Aku baik-baik saja oppa, aku baru saja
membuka mata dan mendapati oppa tidur disebelahku”. Jawabku dengan suara lemah.
“Bagaimana kamu bisa baik-baik saja kau dalam
keadaan koma selama lebih dari 3 hari mika. Dan kau tahu kau membuat kami semua
merasa khawatir. Kami takut kehilanganmu.”
“Tapi yang penting sekarang aku sudah sadar
kan Oppa” jawabku lagi dengan sedikit senyuman.
“Terima kasih kau sudah sadar mika”. Aku
tersenyum kearahnya dan juga mencium kening Mika.
Setelah beberapa hari keadaan mika semakin
membaik dan Dokter Kwon mengijinkan mika untuk meninggalkan rumah sakit. Tapi
tidak untuk bayi kami.
“oppa aku ingin melihat bayi kita.”
“Apa kau siap untuk melihatnya”. Jawabku.
“iya oppa aku sudah tidak sabar untuk
melihatnya selama lebih dari 4 hari kau tetap saja tak membiarkanku menemuinya.
Dia anakku oppa”. Jawabku dengan cenberut.
“Baiklah, nyonya mika mari saya antarkan”.
Mika POV
Aku begitu terkejut mendapati tubuh anakku di
dalam inkubator. Memang yongbae oppa mengatakan bahwa bayi kami harus di
inkubator. Namun aku tidak pernah membayangkan bahwa keadaannya seperti ini.
Rasanya aku ingin menangis melihat anakku bagaimana dia bisa seperti ini.
Disekujur tubuhnya penuh alat-alat medis sama persis saat aku dalam keadaan
koma. Aku sudah tidak bisa menahan tangisku lagi. Yongbae oppa menggenggam
tanganku erat dan berkata “kau harus kuat, maka dia juga akan kuat” aku tidak mampu
lagi mengucapkan kata-kata. Begitu menderitanya anak ini bahkan ketika pertama
kali dia dilahirkan harus menderita.
“Jika kau tidak kuat melihatnya, kita bisa
keluar dari sini.”
‘Tidak oppa. Aku ingin disini. Sudah lama aku
tidak menemaninya. Bahkan aku tidak tahu keadaannya akan seperti ini.”
“Baiklah”. Jawabku dengan tersenyum
“Oppa apa kau sudah memberikannya nama”.
“Belum, aku menunggumu sadar dan melihatnya.
Aku mau kita berdua yang memberikannya nama”.
“Hemmm............bagaimana jika Dong Hyun Mi”.
Yongbae oppa terdiam cukup lama. Apa aku
mengatakan sesuatu yang salah kenapa ekspresi wajahnya berubah dan oppa tetap
diam. Astaga aku tidak sadar bahwa hyun mi, hyun bisa berasal dari nama
hyunseung. Kenapa disaat-saat seperti ini aku bisa melakukan kesalahan. Sejak
melihat wajah anak ini pertama kali. Wajah hyunseunglah yang terlintas dalan
otakku. Matanya, hidung, dan juga bibirnya sangat mirip dengan hyunseung oppa.
Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang. Aku sangat takut.
“Baiklah. Dong hyun mi tidak buruk untuk dia.
Dia sangat cantik, pantas jika mendapatkan nama yang cantik pula”. Jawabku
dengan senyuman. Tapi aku melihat dia sangat terkejut mendengar jawabanku tadi.
Yah aku sempat berfikir bahwa naama hyun mi ada sangkut pautnya dengan hyunseung.
Tapi aku mencoba untuk menepis pikiran itu. Dan mensetujui nama dari Mika.
1 bulan sudah hyunmi dirawat dirumah sakit dan
hari ini dai sudah boleh pulang. Aku sangat senang akhirnya kami bertiga bisa
berkumpul juga. Aku tertawa melihat tingkaah yongbae oppa, dia sangat
bersemangat menyiapkan segalanya untuk menyambut kepulangan hyun mi. Ayah dan
ibu juga dan tentu juga ibu dong. Aku harap semua ini adalah awal dari semua
kebahagiaan kami.
1 tahun kemudian
“Oppa cepatlah kita sudah hampir terlambat.
Apa kau tidak tahu hyun mi semakin hari semakin bertambah berat badannya. Aku
capek jika harus menggendongnya terus”.
“Sebentar mika, aku harus mencari bingkisan
yang akan kita berikan kepada ayah nanti”.
Yah itulah Dong yongbae dia sangat pelupa juga
sangat teledor walau dia sangat hebat sebagai seorang dokter tapi dia juga
mempunyai banyak kekurangan. Hari ini adalah ulang tahun ayah. Dan kita semua
akan merayakannya di rumah ayah. Bum oppa juga datang dari jepang. Ini adalah
untuk kesekian kalinya kami berkumpul satu keluarga setelah acara ulang tahun
hyun mi bulan lau. Dan sekarang usia hyun mi 13 bulan. Aku sangat senang dengan
kebahagiaan ini.
“Ayo kita berangkat”
“kau terlalu lama oppa, ayah bisa marah jika
kita terlambat datang kau tahu itukan”.
“Maafkan aku. Tadi aku lupa menaruh bingkisan
untuk ayah”.
“Kau selalu saja seperti itu oppa.”. jawabku
ngambek dan langsung menuju mobil.
“Silahkan tuan
putri”. Tanpa terasa aku tersenyum saat yongbae oppa mengatakan kalimat itu dan
membukakan pintu mobil untukku.
Incheon Airport
Di tengah hiruk pikuk kesibukan masing-masing
orang yang berada di airport itu. Nampak seorang laki-laki yang berjalan dengan
angkuhnya. Dia nampak mengenakan kemeja merah kotak-kotak yang di buka kancing
depannya dan didalamnya dia mengenakan t-sirt vneck nya warna putih. Dia
terlalu asik mendengarkan earphonenya sehingga dia tidak memperhatikan bahwa
semua pasang mata memperhatikannya. Dengan cepat dia menarik 1 kopernya dan
masuk kesebuah taksi yang berhenti di depannya.
Sebelum masuk dia tersenyum dan membuka kaca
mata hitamnya serta melepas topi hitam yang dia kenakan.
“Mika, aku datang untukmu”
Dengan tersenyum Pria itu masuk kedalam taksi
dan menutup pintu taksi tersebut.
“Tolong antarkan aku ke alamat ini”
Pria tersebut menyerahkan sebuah kertas kecil
kepada sopir taksi yang berisikan sebuah alamat rumah.